Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Serial Calvin, Jose, Alea] Penyakit Kronis Birokrat

7 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 7 Juli 2019   06:02 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Revan," kata Ayah Calvin, tenang dan berwibawa.

"Aku takkan membiarkan orang bertangan besi mengajar di sekolahku. Check CCTV bila kau tidak percaya."

Tanpa kata lagi, Paman Revan menarik tangan Ayah Calvin ke depan kamera-kamera itu. Mereka dapat melihat kilasan ruang guru yang sepi. Hanya ada Ms. Erika dan murid kesayangannya. Tampak Ms. Erika begitu memperhatikan Jose.

"Jose...kebanggaannya Ms. Erika." Wanita keras hati itu berkata manis. Membuat Jose merinding. Bukan, ini bukan Ms. Erika yang dikenalnya.

"Selagi kita berdua saja. Ms. Erika ingin bilang...hidup itu harus bijaksana."

Hidup harus bijaksana? Nasihat apa itu? Sangat tidak khas Ms. Erika.


"Saya tahu, Jose sangat sayang sama Silvi. Kalian berdua sepupu kan? Tapi Jose tidak mendengarkan saya. Jose tidak tahu sakitnya hati saya setelah tulisan di buku cerita itu."

Ah, ini taktik Ms. Erika. Ketidaknyaman memberati hati Jose. Ia ingin keluar, keluar dari ruang penuh kursi dan panel ini.

"Makanya itu, Nak. Hidup harus bijaksana. Jangan fokus pada perasaan diri sendiri. Harus toleransi. Jangan mengharapkan orang lain berubah, tapi kitalah yang harus berubah. Jangan meminta orang lain mengerti kita."

Apa-apaan ini? Sungguh inkonsisten bila Ms. Erika menasihati Jose sementara dirinya sendiri tak mengamalkannya. Jose muak mendengar perkataan guru bertampang galak itu.

Sejurus kemudian, Ms. Erika memeluk Jose. Refleks Jose menjauh, menolak pelukan itu. Ia tahu mana tubuh yang bisa dipeluk dan mana yang tidak. Pelukan Ayahnya paling nyaman. Lalu ada pelukan orang-orang terdekatnya yang lain. Tapi tidak untuk Ms. Erika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun