Senandung kata hatimu
Sebab ku tak sanggup
Mengartikan getar ini
Sebab ku meragu pada dirimu...
** Â Â
Kemarahan menggantung berat di ruang kelas. Anak-anak gentar. Ini bukan kali pertama wali kelas mereka marah. Akan tetapi, kemarahan Ms. Erika membahayakan teman mereka yang cantik.
"Sekali lagi saya peringatkan! Jangan duduk di samping Silvi, membantunya dalam pelajaran, mengajaknya bermain, atau datang ke rumahnya!" bentak Ms. Erika. Suaranya menggelegar bagai pengkhotbah di puncak Golgota.
Hukuman Ms. Erika sungguh tak bermutu. Ia memberikan sanksi pengucilan pada anak didiknya.
Sementara itu, si cantik yang tengah jadi lakon terduduk di bangkunya dengan wajah beku. Bibirnya terkatup rapat. Tak setetes pun air mata membekas di pipi mulus Silvi. Mata birunya kering tanpa buliran bening.
Sakit hati Ms. Erika lantaran tulisan Silvi berlarut-larut. Ujungnya hukuman ini. Seisi kelas ketakutan.
Tidak, tidak semuanya takut. Jose terang-terangan menentang wali kelasnya. Anak lelaki berparas tampan dan bermata sipit itu duduk di samping Silvi. Tak ia biarkan sepupunya sendirian. Diajaknya Silvi bermain dan belajar.