Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayah, Kita Orang Indonesia Kan?

13 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 13 Mei 2019   06:04 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture by Kanenori (Pixabay)

"Ayah...cepat sembuh ya. Tadi Jose liat bercak-bercak darah di kamar mandi. Jose sedih kalau Ayah kayak gini terus. Mendingan Jose aja yang sakit."

Hening. Ayah Calvin terenyak. Hatinya semakin pedih.

"Ayah itu beda, Ayah itu spesial. Jose nggak punya Bunda. Andrio, Livio, sama Hito udah pergi. Jose cuma punya Ayah...kalau Ayah nggak ada, Jose sama siapa?" lanjut Jose, suaranya bergetar.

Perih, perih sekali. Jose sungguh-sungguh kesepian dan butuh dirinya. Lagi-lagi Jose membisikkan kalimat itu. Kalimat menggetarkan.

"Jose cinta Ayah Calvin Wan karena Allah..."

Mata Ayah Calvin berkaca-kaca. Ia bangun, lalu memeluk Jose erat.

**   

"Ayah...kenapa perginya nggak sama supir aja? Ayah kan masih sakit," Jose protes.

Ayah Calvin hanya tersenyum. Wajahnya masih pucat. Ia memaksakan diri menyetir mobil.

Mereka pergi saat senja. Jose lega Ayahnya telah kembali. Meski begitu, ia cemas.

"Ayah sudah minum obat?" tanya Jose penuh perhatian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun