Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[3 Pria, 3 Cinta, 3 Luka] Komunitas Blasteran Cinta Indonesia

8 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 8 Februari 2019   06:02 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersama kita kan bisa

Beri yang terbaik

Tuk negeri ini

Bagai sinar mentari

Yang kan selalu menerangi

Ku kan selalu ada untukmu (Marcell-Nusantaraku).


Denting piano berpadu indah dengan suara lembut Calvin. Harmonis sekali. Sempurna membius audience di cafe bergaya klasik itu dengan kekaguman.

Persepsi mereka, penampilan ini telah disiapkan jauh-jauh hari. Nyatanya tidak. Di luar dugaan, Abi Assegaf telah membelikan jas baru untuk Calvin. Jas berwarna grey Dolce and Gabbana itu melekat pas mengikuti lekak-lekuk tubuhnya. Tak hanya itu. Abi Assegaf meminta Calvin bernyanyi dan bermain piano untuk membuka pertemuan KBCI.

Komunitas Blasteran Cinta Indonesia, komunitas yang dibentuk karena persamaan kasih. Orang-orang dari berbagai latar belakang profesi, etnis, dan agama berkumpul di sana. Mereka diikat oleh kesamaan nasib: terlahir blasteran.

Lihatlah, bisa dijumpai wajah-wajah hitam manis khas India. Wajah oriental dan mata segaris khas orang Tionghoa. Wajah-wajah rupawan berhidung mancung milik orang keturunan Timur Tengah. Berpasang-pasang mata biru, coklat, dan kelabu milik member berdarah Eropa. Mereka yang bertubuh tinggi, pendek, sedang, kurus, gemuk, berusia tua dan muda, dipersatukan kecintaan pada Indonesia.

Pertama kali komunitas ini diinisiasi Abi Assegaf. Agenda tahunan komunitas ini cukup fantastis: memperkenalkan budaya Indonesia di negara leluhur mereka. Sejauh ini, agenda mereka berjalan lancar. Makin banyak non-native yang bergabung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun