Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Lepaskan Harapanmu

23 Agustus 2017   06:10 Diperbarui: 23 Agustus 2017   21:13 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jika memang ini saatnya

Mimpiku akan menjadi nyata

Kupercaya kuatnya cinta

Semua akan menjadi indah pada waktunya

Semua akan menjadi indah pada waktunya (Delon ft Irene-Indah Pada Waktunya).

Semua akan menjadi indah pada waktunya. Tuan Calvin meyakini itu. Ia telah membuktikannya. Bertahun-tahun lamanya ia depresi dan kesepian karena tidak memiliki anak. Tekanan yang dialami pria saat tidak bisa meneruskan keturunan jauh lebih besar dibandingkan wanita. Pria dituntut untuk meneruskan garis keturunan.

Sejak awal, Tuan Calvin telah divonis mandul. Tak hanya oleh satu dokter. Melainkan puluhan dokter yang didatanginya untuk konsultasi. Berbagai pengobatan sudah dijalani. Tak satu pun berhasil. Tuan Calvin tak lelah berusaha dan berdoa. Ia berdoa agar diberikan kesempatan untuk memiliki anak.

Kini doanya terkabul. Ia mempunyai seorang anak perempuan yang cantik dan pintar. Bahkan ia dipercaya mengurus seorang anak laki-laki, walau hanya sementara. Semua indah pada waktunya. Pada waktu yang telah dijanjikan Allah, Tuan Calvin mempunyai anak. Anak hadir dengan berbagai cara. Meski tidak terikat secara biologis, ternyata ikatan batin dan kasih sayang jauh lebih erat.

Gerbang Al Irsyad Satya Islamic School semakin dekat. Itulah sekolah Reinhart. Tuan Calvin mengantar Reinhart sampai ke kelas. Mengundang tatapan-tatapan kagum dari para murid dan guru wanita. Calvin Wan yang tampan, fatherly, dan charming telah merebut hati banyak wanita di sini. Mereka mengira Tuan Calvinlah ayah kandung Reinhart.

Kembali ke mobilnya, Tuan Calvin merasakan sepercik bahagia. Begini rasanya mempunyai anak laki-laki. Sama menyenangkannya seperti mempunyai anak perempuan. Dulu, Tuan Calvin berharap punya anak perempuan. Keinginannya tercapai. Praktis ia hanya punya pengalaman mengurus anak perempuan. Baru kali pertama ia merawat anak laki-laki.

Kehadiran Reinhart tak membuat Tuan Calvin melupakan prioritas utamanya. Segera saja ia kembali ke rumah. Menyelesaikan pekerjaan, menulis artikel, lalu mempostingnya. Lalu mengajarkan materi-materi pelajaran pada Clara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun