Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kapankah Kepedihan Berdamai Denganku?

15 Juni 2017   06:05 Diperbarui: 15 Juni 2017   07:07 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rafly, Ronny, dan Naufal terburu-buru mendekat. Memapah Albert ke mobil. Rumah sakit adalah tujuan mereka.

**    

“Tolong jangan beri tahu Renna...” pinta Albert lirih.

Muti duduk di samping kanannya, sedangkan Rafly di samping kiri. Naufal mengemudikan mobil. Ronny duduk di bangku depan menemani kakaknya. Berulang kali Naufal membunyikan klakson dan menyalip mobil di depannya. Tindakan itu terlahir dari kecemasannya. Instingnya sebagai dokter bekerja cepat. Ia paham, sahabat sekaligus pasiennya itu tidak baik-baik saja.

“Renna berhak tahu. She’s your wife, isn’t she?” bantah Muti.

“Muti, please...” Albert menatap dalam-dalam mata sepupunya.


Ditatap seperti itu, Muti luluh. Ia tak bisa menolak. Rafly berkata bijak.

“Sekarang kamu fokus dengan dirimu, Albert. Kamu harus sehat lagi. Okey?”

Mereka tiba di rumah sakit. Segera saja Albert dibaringkan di atas brankar. Dua orang suster mendorong brankar ke UGD. Muti, Rafly, dan Ronny mengikuti dari belakang. Sementara Naufal berlari mendahului mereka. Mempersiapkan beberapa hal untuk menangani Albert.

Mereka menanti dengan waswas. Naufal berusaha semaksimal mungkin menangani dan merawat sahabatnya. Epistaksis sudah dihentikan. Meski begitu, tetap saja Naufal dan Albert memendam kecemasan. Mimisan bagi orang sehat mungkin bisa dianggap normal. Tapi bagi mantan pasien kanker, jangan dianggap remeh.

Langsung saja serangkaian pemeriksaan dilakukan. Dimulai dari anamnesis atau wawancara mengenai riwayat penyakit. Lalu tes laboratorium. Terakhir adalah BMP (Bone Marrow Puncture). Tes akhir pengambilan sampel massa sumsum tulang belakang sebelum dokter bisa mendiagnosis ada-tidaknya Leukemia pada pasien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun