Aku bukanlah wanita yang mudah menyerah, tetapi di hadapanmu aku sangatlah pasrah.
Bagaimana aku tak pasrah?
Kalau kalimatmu saja kerap kali membuatku gundah.
Sekejap kau buatku terpana hingga lupa realita
Sekejap berikutnya kau membuatku bermuram durjana.
Malam yang kelam menjadi saksi biksu tangisku dalam diam.
Dan kau? Seolah tak pernah bersalah, hanya selalu menyebutku wanita tak punya keteguhan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!