Mohon tunggu...
lailiyati .
lailiyati . Mohon Tunggu... Guru - GURU

GURU

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Daging Kurban Kania

10 Juli 2022   19:50 Diperbarui: 10 Juli 2022   20:07 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kuceritakan keprihatinanku pada Ibu, setelah sampai di rumah.

"Ibu mengerti. Sekarang mandi dan sholatlah dulu. Ibu mencoba mencari tahu, ada apa dengan mereka."

"Baik, bu."

Setelah selesai mandi dan menunaikan sholat dhuhur, aku duduk di meja makan, sedang Ibu sibuk mempersiapkan entah apa, di dapur.

"Jadi bagaimana bu. Adakah yang Ibu ketahui."

"Sabarlah dulu, minumlah lemon tea nya."

"Tapi bu ..."

Segera kuminum lemon tea buatan Ibu, agar bisa segera mendengar penjekasan Ibu. Segar, wangi. Aku membayangkan mereka juga minum lemon tea ini juga. Ahh, bagaimana ya....

"Ibunya Kania tadi kesini. Menjual daging kurban. Ibu sudah sampaikan tidak usah dijual. Makan saja dengan anak-anak. "

"Ibu sebenarnya tahu, kesulitannya. Mereka saat ini tidak punya beras dan berniat menukarnya dengan daging yang diperoleh Kania dari sekolah kalian. Padahal anak-anaknya pasti sudah lama ingin makan daging. Ibu ingin sekali memberinya beras tanpa harus membeli daging itu. Namun Ibu takut meruntuhkan harga dirinya dengan mengatakan semua itu. "

"Jadi, bagaimana cara kita menolong mereka bu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun