Threats (T): Tantangan eksternal yang dapat menghambat pencapaian tujuan atau menyebabkan kerugian.
Wheelen dan Hunger menekankan bahwa analisis SWOT bukan hanya tentang listing keempat elemen ini, tetapi juga tentang menggabungkan antar elemen untuk merumuskan strategi berbasis kombinasi, misalnya:
SO (Strengths-Opportunities): Strategi agresif untuk ekspansi.
WO (Weaknesses-Opportunities): Strategi peningkatan.
ST (Strengths-Threats): Strategi diversifikasi atau defensif.
WT (Weaknesses-Threats): Strategi bertahan atau turnaround.
Selain sebagai alat diagnosis situasi, SWOT juga menjadi langkah awal dalam proses perencanaan strategis, membantu organisasi untuk memahami posisinya dalam lanskap kompetitif dan mengarahkan sumber daya secara efektif.
2. Grand Strategy Matrix
Grand Strategy Matrix adalah alat analisis strategis yang dikembangkan oleh Fred R. David (2009) sebagai lanjutan atau pelengkap dari analisis SWOT. Matriks ini dirancang untuk membantu organisasi merumuskan strategi berdasarkan evaluasi terhadap kekuatan internal dan kondisi eksternal perusahaan.
Konsep ini berguna terutama dalam situasi kompleks di mana organisasi harus menentukan arah strategis berdasarkan dua dimensi utama:
Sumbu X (Horizontal): Mewakili posisi kekuatan internal, yang bergerak dari lemah (weak) ke kuat (strong). Biasanya didasarkan pada hasil evaluasi faktor internal (misalnya, sumber daya, kapabilitas, efisiensi operasional).