Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Idealisme Cebok: Mengapa Bule Pakai Tisu Toilet?

8 Januari 2022   04:55 Diperbarui: 8 Januari 2022   04:58 4056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Idealisme Cebok: Kering dan Basah Tidak Akan Pernah Ketemu (tribunnews.com)

Ibunda selalu mempermasalahkan itu. Baginya, bule itu sangat menjijikkan. Ketika Rika (adik penulis) menikah dengan Andrew, seorang pria Amerika, ibunda hanya mengingatkan Rika untuk mengajar suaminya cebok dengan benar.

Ibunda punya analogi yang keren. Cobalah ambil krim coklat dan lemparkan ke tanah. Ambillah tisu dan bersihkan. Pasti masih ada sisa-sisanya.

Tapi, Andrew punya alasannya sendiri. Lebih jijik rasanya jika berjalan dengan pantat yang basah. Nah, lho.

**

Namun, di tengah arus globalisasi sepertinya para penghuni "negara maju" ini sudah mulai sadar diri.

Rose George, seorang jurnalis asal Inggris yang kini bermukim di New York, AS mengatakan;

"Saya bingung dengan jutaan orang yang berjalan-jalan dengan anus kotor sambil berpikir bahwa mereka bersih," ungkapnya dikutip dari sumber (detik.com).

Lebih lanjut penulis buku The Big Neccesity: The Unmentionable World of Huan Waste and Why It Matters, ini berkata:

"Anda tidak akan bersih jika mandi dengan handuk kering, bagaimana bisa tisu kering bisa membersihkan sisa-sisa kotoran?"

Amerika adalah negara bebas. Konon para imigran-lah yang membentuk budaya di sana. Amerika tidak memiliki kemurniannya, namun terbangun dari keragaman.

Dengan demikian ragam budaya seharusnya bisa teradopsi dengan baik. Nyatanya, kalau soal cebok, tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun