Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Idealisme Cebok: Mengapa Bule Pakai Tisu Toilet?

8 Januari 2022   04:55 Diperbarui: 8 Januari 2022   04:58 4056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Idealisme Cebok: Kering dan Basah Tidak Akan Pernah Ketemu (tribunnews.com)

Hingga datanglah Corona...

Panic Buying namanya, toilet paper hilang dari pasaran, pabrik tisu kepayahan. Untuk itu, jalan keluar harus dicari.

Penjualan bidet atau selang air toilet pun laku. Namun, dilansir dari Business Insider, masalah utamanya sudah bukan lagi soal idealisme. Tapi, soal pengetahuan.

Ternyata orang Amerika tidak melihat adanya alternatif lain untuk cebok karena kebiasaan yang sudah mandarah daging.

"Saya bingung dengan cara pakai bidet. Apakah bagi wanita harus disemprot dari depan atau belakang" unggah salah seorang netizen pada twitter @Tech Insider.

Apa Bahaya Cebok dengan Tisu?

Yang pertama tentunya masih menyisakan kotoran pada anus. Kuman dan bakteri yang tidak dibasmi hingga tuntas bisa menimbulkan penyakit. Dari iritasi ringan pada kulit, infeksi organ pencernaan, hingga mungkin kanker.

Kedua, bekas tisu yang dibuang ke dalam kloset akan menimbulkan potensi tersumbatnya saluran air. Jika sudah demikian, air kotor bisa merembes kemana-mana.

Ketiga, menimbulkan sampah yang tidak perlu. Beban bumi sudah berat. Dilansir dari sumber (detik.com), dalam setahun, setiap orang dewasa bisa menghasilkan 145 kilogram tinja.

Namun ini tidak masalah. Tuhan memang adil. Tinja yang diproduksi bisa berguna untuk pupuk tanaman. Tapi, bukan tisu ceboknya.

Hingga akhirnya, idealisme cebok dengan air memang lebih masuk akal daripada tisu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun