Hingga datanglah Corona...
Panic Buying namanya, toilet paper hilang dari pasaran, pabrik tisu kepayahan. Untuk itu, jalan keluar harus dicari.
Penjualan bidet atau selang air toilet pun laku. Namun, dilansir dari Business Insider, masalah utamanya sudah bukan lagi soal idealisme. Tapi, soal pengetahuan.
Ternyata orang Amerika tidak melihat adanya alternatif lain untuk cebok karena kebiasaan yang sudah mandarah daging.
"Saya bingung dengan cara pakai bidet. Apakah bagi wanita harus disemprot dari depan atau belakang" unggah salah seorang netizen pada twitter @Tech Insider.
Apa Bahaya Cebok dengan Tisu?
Yang pertama tentunya masih menyisakan kotoran pada anus. Kuman dan bakteri yang tidak dibasmi hingga tuntas bisa menimbulkan penyakit. Dari iritasi ringan pada kulit, infeksi organ pencernaan, hingga mungkin kanker.
Kedua, bekas tisu yang dibuang ke dalam kloset akan menimbulkan potensi tersumbatnya saluran air. Jika sudah demikian, air kotor bisa merembes kemana-mana.
Ketiga, menimbulkan sampah yang tidak perlu. Beban bumi sudah berat. Dilansir dari sumber (detik.com), dalam setahun, setiap orang dewasa bisa menghasilkan 145 kilogram tinja.
Namun ini tidak masalah. Tuhan memang adil. Tinja yang diproduksi bisa berguna untuk pupuk tanaman. Tapi, bukan tisu ceboknya.
Hingga akhirnya, idealisme cebok dengan air memang lebih masuk akal daripada tisu.