Dalam istilah kedokteran, kembar siam adalah kondisi jika orang kembar memiliki satu atau beberapa bagian tubuh saling menempel atau terhubung satu sama lain.
Kasus ini tergolong langka. Perkiraannya hanya satu dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup hanya berkisar antara 15% saja, dan 75% berkelamin wanita.
Adalah yang tahu, mengapa jenis kelainan ini disebut dengan Kembar Siam? Ternyata terilhami dari kembar siam tertua dan paling legendaris di dunia.
Mereka adalah Chang dan Eng Bunker sang kembar dempat (dempet).
Bentuk tubuh mereka lebih dari sekedar keanehan. Perjalanan hidup mereka juga luar biasa. Menjadi pemain akrobat kelas dunia, entertainer, petualang, hingga disebut juga sebagai "Keajaiban Dunia ke-8.
Istilah Kembar Siam bukan tanpa sebab. Mereka lahir di Siam (Thailand). Namun, mereka memiliki campuran darah Tionghoa dan Melayu.
Mereka dilahirkan pada tanggal 11 Mei 1811, di dalam rumah apung desa nelayan. Jaraknya sekitar 70 kilometer dari Bangkok.
Pada saat dilahirkan, ada semacam tabung besar di sekitar bagian pinggang yang menghubungkan mereka. Chang yang lebih pendek berada di sebelah kiri, dan Eng berada di sisi kanan.
**
Saat itu ilmu kedokteran belum semaju sekarang. Masyarakat sekitar juga sangat memercayai tahyul. Kedua anak ini kemudian dituduh sebagai jelmaan setan.
Terlebih setelah wabah kolera datang menyerta di tahun 1820. Lima saudara kandung dan ayahnya meninggal. Sekitar 30 ribu orang menjadi korban.
Demikian ngerinya hingga mayat-mayat tak terurus bertebaran di sungai. Mereka kemudian dituduh sebagai Iblis penyebab wabah kolera.
**
Akhirnya di tahun 1829, keduanya berlayar ke Boston pada saat masih berusia 17 tahun. Adalah seorang pedagang asal Inggris yang Bernama Robert Hunter. Ia lah yang mengubah hidup kedua anak kembar dempet ini.
Awalnya ia berpikir jika Chang dan Eng adalah sejenis hewan aneh. Namun, ketika Hunter mengetahui keunikan sang Kembar Siam, naluri entertainernya pun muncul.
Hunter kemudian berbicara dengan orangtua Chang dan Eng. Amerika menjadi tanah yang dijanjikan. Uang 500 dollar pun berpindah tangan.
Seorang kapten kapal Bernama Abel Coffin juga punya andil. Ia membantu Hunter untuk meyakinkan Raja Siam saat itu, Rama III. Beberapa penari dan sebuah teleskop canggih jadi pembayaran.
Jadilah kedua saudara kembar tersebut keluar dari Siam secara legal. Kepintaran Chang dan Eng di atas rata-rata. Bahasa Inggris pun dengan cepat dikuasai.
Mereka juga sangat lincah dan tidak terpengaruh oleh 'cacat' pada tubuhnya. Konon, mereka bisa memanjat tiang kapal sama cepatnya dengan manusia normal.
**
Sesampainya di Amerika, mereka dengan cepat terkenal. Kasus kembar dempet belum dikenal luas oleh penduduk setempat. Sehingga istilah Kembar Siam pun menjadi tenar. Berasal dari panggilan Chang dan Eng.
Sesampainya di Amerika, Chang dan Eng menjadi entertainer. Tubuh mereka aneh, tapi lentur mampu memukau penonton. Dengan cepat mereka menjadi terkenal dan kaya.
Keberadaan mereka menjadi kisah inspiratif. Pengarang Moby Dick, Herman Melville mendeskripsikan sang Kembar Siam sebagai sejenis monster dalam salah satu kisahnya.
Mark Twain malahan mengisahkan Chang dan Eng dalam komiknya dengan cara konyol. Disebutkan jika kedua saudara tersebut adalah musuh bebuyutan. Eng di pihak Yankee, dan Chang di pihak lawan.
Twain juga mendeskripsikan jika mereka bertempur dengan gagah berani. Mereka bahkan pernah dijadikan tawanan oleh satu sama lain.
Selanjutnya Twain menutup kisah dengan keputusan pengadilan militer. Siapakah yang menangkap dan yang ditangkap.
Sayangya Twain kurang teliti. Tentang seragam, posisi pada saat pertempuran, dan bagaimana caranya mereka menembak musuh? Silahkan berimajinasi.
Namun, konon mereka juga sempat mendapat panggilan untuk bergabung dengan pasukan Selatan. Tapi, mereka menolak.
**
Di tengah kesuksesan, ada juga isu tidak sedap. Pada 1852, media lokal memberitakan bahwa Chang dan Eng memiliki budak. Lalu, tersebarlah kabar jika mereka adalah majikan yang kejam.
Nyatanya, menurut warga setempat, berita tersebut hanyalah hoax. Chang dan Eng memang memiliki 33 budak, tapi mereka adalah majikan terhormat.
Apalagi disebutkan bahwa mereka mengajar para budak untuk membaca dan menulis. Sesuatu yang sebenarnya terlarang di masa perbudakan. Di beberapa negara bagian bahkan bisa dihukum mati.
**
Sempat muncul candaan. Diberitakan jika Chang dan Eng menyukai gadis yang sama. Mereka bersitegang untuk memperebutkan sang gadis.
Bahkan sampai menantang duel adu pistol. Namun, tidak jadi karena tidak bisa menyapakati jarak terbaik untuk saling tembak.
Memang mereka mencintai gadis yang sama, tapi bukan satu orang. Adalah dua kakak beradik keluarga Yates. Adelaide dan Chang saling jatuh cinta. Mereka ingin melangsungkan pernikahan.
Tapi, terkendala dengan Eng yang belum punya pasangan. Akhirnya Adelaide memperkenalkan Sarah adiknya kepada Chang. Mereka berempat kemudian menikah di tahun 1843.
Di zaman Victoria tidak ada larangan bagi saudara sedarah mengawini saudara kembar lainnya. Tapi, pernikahan mereka justru menjadi skandal nasional. Terkait dengan bagaimana hubungan suami istri dijalani.
Orang-orang menyebut Chang dan Eng memiliki moral yang sangat rendah. Terlepas dari gunjingan, Chang dan Eng mendapatkan 21 anak. sepuluh dari Chang dan sebelas anak Eng. Hingga sekarang, total keturunan mereka telah mencapai 1.500 orang.
**
Sebagaimana kembar pada umumnya, wajah bisa sama, tapi kepribadian tentu berbeda. Masalah selera hingga keinginan, ada saja yang bertentangan.
Masalahnya, mereka hanya memiliki satu badan saja. Ketidakcocokan selera ini juga terlihat dari rumah tempat tinggal mereka.
Konon kedua saudara ini akhirnya membeli rumah yang saling berdampingan. Satu milik Chang dan lainnya milik Eng. Masing-masing rumah didekor berdasarkan selera masing-masing.
Agar adil, setiap 3 hari sekali, mereka tinggal bergantian. Keluarga pemilik rumah yang akan bertanggung jawab penuh. Termasuk aturan yang diberlakukan.
**
Chang suka minum-minum hingga mabuk. Sementara Eng tidak suka alkohol. Jika Chang mabuk, Eng tdak senang. Akhirnya mereka sering bertengkar karena hal tersebut.
Konon sekali dua kali mereka juga terlibat adu fisik. Namun, ada juga yang mengatakan jika hal tersebut hanyalah hoax. Kedua saudara ini selalu hidup damai.
**
Seyogyanya kedua saudara ini ingin hidup damai dengan uang pensiun yang lebih dari cukup. Mereka akhirnya membeli sebuah tanah pertanian di North Carolina dan bersiap untuk hidup tenang hingga tua.
Mereka sudah menjadi warga negara Amerika Serikat. Nama Bunker juga diadopsi dari nama seorang kawan baik mereka di Boston.
Sayangnya, takdir berkata lain. Ketika perang sipil di Amerika, pihak tentara Union menyerbu masuk ke North Carolina. Tanah pertanian mereka dihancurkan dan rumah mereka dibakar.
Kehilangan segalanya, kedua saudara kembar ini memutuskan untuk kembali lagi ke dunia entertainmen. Sayangnya sudah terlalu tua. Pamor mereka tidak lagi bersinar.
**
Suatu malam yang dingin pada Januari 1874, Eng terbangun. Ia mendapatkan Chang, kembarnya telah meninggal dunia. Saat itu mereka berusia 62 tahun.
Chang meninggal akibat komplikasi lever karena terlalu banyak minum. Eng sadar bahwa hidupnya tidak lama lagi. Tersebab mereka berbagi hati (lever) yang sama. Itulah yang menjadi alasan, mengapa mereka tidak bisa menjalani operasi pemisahan badan.
Pada saat itu, Eng hanya meminta maaf dan memeluk tubuh saudara kembarnya yang telah terbujur kaku. Tak sampai sejam kemudian, Eng akhirnya meninggal dunia mengikuti jejak saudara kembar siamnya.
Bagaimana pun juga kisah Chang dan Eng telah menjadi bagian dari sejarah Amerika Serikat. Setelah mereka meninggal, sebuah peti mati khusus didesain bagi tubuh mereka.
Hingga kini, model peti mati tersebut masih bisa terlihat di Mutter Museum, Philadelphia.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI