"Aduh, banyak ngomong deh! Sana keburu..." Tanpa menunggu omongan Devandra selesai, Andara sudah kabur meninggalkan laki-laki itu. Langkahnya terhenti di ruang keluarga, Andara kaget, Abimanyu sedang bercakap dengan ayah di sana. Abimanyu terlihat lebih tampan dengan kemeja kotak-kotak biru, celana jeans warna senada, dan sepatu putih. Mendengar langkah berhenti, membuat kedua laki-laki beda usia itu menoleh ke arahnya.
   "Akhirnya yang ditunggu keluar juga. Yo wis Bi, ayah tinggal. Ambil alih kendali!" ujar laki-laki kecintaan Andara dengan senyum dikulum. Abimanyu mengangguk sopan, lalu berdiri melepas calon mertua. Ceilah, kayak sudah pasti saja!
   Andara masih berdiri mematung di dekat televisi, tidak percaya melihat keakraban ayahnya dengan cowok yang mulai membuat jantungnya berdebar lebih cepat. Cowok yang membuatnya nyaman, selain Sena. Cowok yang berjuang keras masuk dalam kehidupannya, mencoba membuka pintu hatinya. Cowok itu juga yang berhasil menggelitik alam bawah sadarnya, merasa kehilangan saat dia tidak ada. Benarkah yang dirasakan itu cinta,? Keraguan kembali menyerang, tiba-tiba saja wajah Sena melintas. Â
(Bersambung)
Catatan:
Mbok = sapaan untuk perempuan yang dianggap sebagai kakak.Â
Jegeg = geg = cantik
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI