Sebenarnya kita itu apa? Kenapa kita betah bedada dalam ketidakpastian rasa di kabut yang samar ini?
Masa akhir, ke mana arahnya? Berpilah-pilah di persimpangan jalan
Lautan tidak bimbang atau Ragu, itu bukanlah ragaku
Puisi ketujuh dari sembilan rincian judul puisi tentang Dan, khususnya tentang Bimbang dan Remang-Remang. Semoga bermanfaat.
Dalam lorong-lorong pikiran, tak tentu langkah merayap,Perasaan bimbang, menggelayut di setiap sudut hati.Seakan awan kelabu menyelinap di langit
Pilih Mana? Bila kau datang rasa hati ingin palingkan muka
Saat ini sedang heboh-hebohnya mencari pemilih, memikat pemilih muda. Yang muda -- santai saja belum waktunya
Karena dalam keraguan, terkadang kita menemukan,Jalan menuju kebijaksanaan dan pencerahan...
jangan sampai kita terjebak, bahkan terjatuh kedua kalinya dalam pusaran masalah yang sedang kita hadapi
Limbung Melayang melewati lorong kosong Kernyit Kening berkenyit
Bercerita tentang kebimbangan seorang manusia untuk berbuat dosa
Persembahan puisi berjudul " Setulus Kamu" karya Erlinda Septiawati.
Aku harus menghadapi kenyataan dan mengambil keputusan yang sesuai dengan hatiku. Mungkin, aku perlu memberanikan diri untuk mencoba yang berbeda
Puisi keenam dari sembilan rincian judul puisi tentang Terkadang, khususnya tentang Terkadang Terang Terkadang Bimbang. Semoga bermanfaat.
Dalam hati yang bimbang, ku bertanya-tanya dengan hubungan yang ku jalani di dunia maya ini, diposisi ini aku bimbang
Semangat untuk berjuang mendapatkan keinginan, tanpa menyerah menghadapi segala cobaan
Puisi kedua dari sembilan rincian judul puisi tentang Mengintip, khususnya tentang Mengintip Bimbang Tak Yakin. Semoga bermanfaat.
Apakah menyesal merupakan tindakan yang tidak profesional? Pikirkanlah.