Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maafkan Puisiku

26 Juni 2023   15:47 Diperbarui: 26 Juni 2023   15:50 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maafkan puisiku

Jika puisiku membuat kau lebih terluka

Jika puisiku membuka air mata baru

Jika puisiku membuat jiwamu semakin lara menganga

Jika puisiku membuat kau lebih dendam kepadaku

Karena aku hanya berjalan di atas aksara yang ku ketik

Aku menulis puisi dituntun oleh mata batinku

Tentang kisah-kisah yang kubangun di jiwa dan nalarku

Tentang rasa sakit dan tertawa

Tentang rasa luka dan bahagia

Tentang rasa putus asa dan semangat jiwa

Demi Allah, aku menulis puisi ini

Bersurat atas nama angin, udara dan tanah

Aku berjalan di atas lembaran-lembaran puisi dan diksi

Bersama para Malaikat yang sedang menuntunku di setiap detak nafasku

Aku hanya mengikuti jalan aksara dan kata

Bahasa dan sastra yang telah ditakdirkan untukku

Sampai di setiap ketukan nafas aksara di bakar di atas kepalaku


Maafkan puisiku

Duhai wanita yang ada di sana

Duhai wanita yang pernah ku ungkapkan cinta untukmu

Bukan maksudku ingin membuka luka dalam lembaran bahasa

Namun ini adalah: pelajaran tentang kisah luka dan bahagia

Menjadi satu atap dan menjadi satu air mata

Menjadi satu hujan dan menjadi satu tanah

Dalam bingkai merajut tentang kisah gelap, pekat di hati dan jiwa


Maafkan puisiku

Jika mengembara di masa silam

Masa yang penuh dengan dendam dan air mata

Hingga aku hancur lebur dengan kisah pilu

Sampai gila dalam pengasingan di ruang yang gelap


Maafkan puisiku

Jika membuat kau luka

Karena tak sedikitpun dalam jiwaku

Ingin membuka luka

Apalagi membuka air mata

Karena aku ingin segala harapan dan bahagiamu

Selalu menyertai di jiwa dan hatimu

Walaupun aku harus terbakar

Menuju kematian yang abadi selama-lamanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun