Bulan mei tak setabah bulan juni
Bulan mei masih ada rintik-rintik hujan
Bulan mei bunga mawar masih bermekaran di taman
Bulan mei nampak dedaunan masih basah di ranting dan pohon
Bulan mei aliran air sungai masih gemericik suaranya
Bulan mei tak setabah bulan juni
Bulan juni hujan sudah tiada lagi
Bulan juni bunga mawar sudah tak nampak lagi di taman-taman kehidupan
Bulan juni nampak dedaunan sudah mengering di ranting dan pohon
Bulan juni air sungai sudah tak mengalir lagi
Bulan juni
Bulan yang penuh tabah
Bulan yang tak ada gemericik air hujan
Jatuh di tanah-tanah lapang
Bulan yang tak ada lagi suara gerimis
Suara yang menghantarkan mimpi di malam yang panjang
Bulan mei tak setabah bulan juni
Bulan mei masih ada tanah yang basah
Bulan juni tanah sudah kering kerontang
Bulan mei masih ada senyum pohon dan ranting
Bulan juni pohon dan ranting mati suri
Bulan mei masih ada lautan pohon yang menghijau nan indah
Bulan juni pohon nampak terbakar matahari
Bulan mei tak setabah bulan juni
Karena bulan juni
Bulan kita di uji oleh Ilahi
Bulan kita selalu mawas diri
Bulan kita di beri arti
Bersama tanah-tanah yang kering
Bersama udara yang panas menyengat
Bersama ujian yang bertubi-tubi di bulan juni
Maka tak ada lagi
Bulan setabah bulan juni
Bulan yang penuh arti
Bulan yang penuh kesabaran di hati dan jiwa