Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tak Pernah Menunggu Adzan di Bulan Ramadan

12 Maret 2024   16:50 Diperbarui: 8 April 2024   22:05 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menara masjid. Sumber gambar: Kompas/Anggara Wikan Prasetya.

Adzan Maghrib adalah acara favorit yang selalu ditunggu-tunggu selama bulan Ramadan. Benarkah demikian?

Sebentuk tebak-tebakan ini kerap muncul ketika bulan puasa tiba. "Apa acara televisi yang paling dikangenin pada bulan Ramadan?"

Jawabannya sudah saya tampilkan di awal tulisan. Kalaupun tidak, saya yakin semua orang bisa menebaknya.

Mengapa acara itu begitu dirindukan saat Ramadan? Barangkali rasa lapar dan dahaga memang sudah tak tertahankan. Selain itu, menyegerakan berbuka puasa memang sangat disarankan.

Benarkah ada perbedaan kasta antara member dan anggota?

Di luar rasa lapar, dahaga, dan keinginan untuk menyegerakan berbuka puasa, ada urusan lain mengiringi adzan Maghrib. Saya tidak pernah menunggu adzan Maghrib selama bulan Ramadan yang pernah saya jalani. Kecuali sebelum saya mengenal KBBI.

Hah, KBBI? Apa itu KBBI? Apa hubungannya dengan adzan Maghrib?

KBBI Tidak "Merestui" Adzan Maghrib

Kalau Anda penasaran, silakan tik kata adzan di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring. Apa yang Anda temukan?

KBBI tidak bakal memberikan jawaban. Kamus besar itu hanya akan mengarahkan Anda menuju kata lain yang "direstuinya".

Kata Maghrib pun senasib. Begitu Anda mengetik kata ini di kolom pencarian KBBI, bausastra ini akan mempersilakan Anda mengunjungi lema lainnya.

Kata-kata yang dirujuk oleh KBBI itu adalah kata-kata baku dalam bahasa Indonesia. Jadi, jangan menunggu adzan Maghrib lagi, nanti "dimarahi" KBBI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun