Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Peduli Sampah di Bulan Ramadan

21 Maret 2024   17:31 Diperbarui: 21 Maret 2024   17:33 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peduli sampah di bulan Ramadhan. Itulah yang menjadi tema tulisan kisah Omjay kali ini. Omjay ingin kita semua peduli dengan sampah supaya membawa berkah. Tetangga juga tidak dirugikan oleh sampah yang ada di rumah Omjay.

Istri Omjay membuat opor ayam di rumah. Rasanya enak sekali. Namun dibalik rasa enak itu ada banyak sampah di rumah. Mulai dari plastik bekas kepala parut hingga tulang ayam yang masih tersisa. Belum ditambah sampah lainnya dari belanja gorengan dekat rumah. Juga plastik bekas kolek atau es kelapa muda yang dibeli Alda keponakan Omjay.

Sampah berserakan di dapur dan Omjay diminta membuangnya ke tempat sampah yang ada di depan rumah. Nanti akan ada petugas sampah dari Pemkot Bekasi yang akan mengambilnya. Alhamdulillah mereka datang setiap hari. Sehingga bau sampah dapat dihindari. Kalau mereka tak datang sehari saja, maka bau sampah dari makanan akan menguap kemana-mana.

Opor ayam memang enak. Tapi dibalik proses pembuatannya ada sampah yang harus segera dibuang. Kami tidak punya tempat untuk membakar sampah. Juga tidak punya tempat untuk membuat sampah menjadi pupuk. Jadi tempat sampah yang tertutup kami buatkan. Supaya sampah tidak diobok-obok si meong atau para pemulung yang mencari botol bekas air mineral juga jus buah.

Biasanya Omjay mempunyai plastik khusus sampah untuk memisahkan sampah organik dan non organik. Petugas sampah akan terbantu ketika mengambil sampahnya.

Pernah Omjay dan pak Paidi lewat jalan yang banyak sampahnya di daerah Serpong Tangerang. Sampah berserakan dimana-mana. Sampahnya dimasukkan ke plastik tapi diobok-obok sama si meong kayaknya. Mungkin juga sama pemulung yang mencari botol plastik bekas air mineral.

Jadi pesan Omjay dalam kisah Omjay kali ini adalah yuk kita peduli sampah di rumah kita. Semoga sampah bisa membawa berkah bila dikelola dengan baik. Jangan biarkan sampah di depan rumah berantakan dan membuat bau tidak sedap. Apalagi di bulan Ramadan.

Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang pengelolaan sampah supaya membawa berkah. Dahulu Omjay suka membakar sampah dan sering mendapat protes dari tetangga sebelah rumah. 

Sekarang Omjay tidak lagi melakukan hal tersebut. Sampah yang ada tidak Omjay bakar lagi. Tapi omjay pisahkan ke dalam plastik sampah untuk dibawa petugas kebersihan pemkot bekasi.

Salam blogger persahabatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun