Konsumsi makanan di bulan puasa alias di bulan ramadan hampir pasti mengalami peningkatan. Hal itu dikarenakan di bulan ramadan orang-orang pada umumnya akan membeli atau menyiapkan makanan lebih banyak dari bulan lainnya.
Maklum saja karena di bulan ramadan orang lebih bernafsu menghadirkan banyak makanan. Padahal kemampuan tubuh menyantap makanan itu tidak sebesar nafsu yang ada dalam dirinya.
Selain menyiapkan makanan lebih banyak, orang-orang juga biasanya menyiapkan makanan yang "lebih enak" dan berkualitas dibanding makanan yang biasa dihidangkan di bulan selain ramadan.
Maklum saja, karena setelah berpuasa di siang hari tubuh membutuhkan asupan makanan yang cukup bergizi. Tubuh yang seharian lemas berpuasa juga jadi "lebih manja" membutuhkan makanan yang enak-enak.
Selama dalam batas-batas wajar, hal itu sesungguhnya normal-normal saja. Namun jika sudah berlebihan, sehingga mengakibatkan banyak makanan yang tersisa, itu yang harus dihindari.
Artinya, kendati makanan yang disiapkan itu lebih banyak dari biasanya tapi habis dikonsumsi itu tidak masalah. Namun jika makanan yang disiapkan itu lebih banyak dari biasanya tapi tidak habis dikonsumsi, banyak tersisa dan ujung-ujungnya terbuang jadi sampah, , itu yang harus dihindari.
Dalam hal ini perlu sikap bijak dalam menyiapkan makanan. Kita harus bisa mengukur seberapa banyak makanan yang kita butuhkan. Bukan seberapa banyak makanan yang kita inginkan.
Kalau lah kita memang tidak bisa menahan diri untuk menyiapkan banyak makanan di bulan ramadan, kita harus bisa memastikan bahwa makanan itu bisa habis tidak bersisa. Hal itu untuk menghindari sampah makanan yang lebih banyak lagi di bulan ramadan.
Misal kita menyiapkan makanan dengan porsi untuk 6 orang. Padahal anggota keluarga hanya 4 orang. Berarti ada kelebihan "dua porsi" makanan untuk 2 orang.
Agar makanan itu tidak terbuang sia-sia, maka kita bisa menyedekahkan "dua porsi" makanan itu untuk orang lain. Mungkin kita bisa memberikannya kepada tetangga, pengemis, anak jalanan, atau siapa saja yang membutuhkan.
