Bulan September
Berhambur dengan bintang luka
Luka warna-warni menghias angkasa rindu
Rindu tentangmu yang lama jauh dari mata
Namun di kala malam September tiba
Terdengar engkau sudah berbahagia dengan orang yang engkau anggap cinta
Luka hati tak bisa disembunyikan
Karena luka akan ikatan janji yang pernah kita ucap di atas batu
Engkau beri aku harapan tentang cinta
Namun cintamu telah menambat ke hati lain
Luka memang tidak bisa ditutupi
Menganga di sepanjang aliran jiwa atma
Bulan september
Bulan yang penuh luka
Mengiringi langkah jiwa yang mengharu biru
Semua terasa sakit tertindih akan luka
Luka tentang ikatan janji yang hanya sebatas bungkus penuh dengan kehampaan
Karena luka sudah merasuki hati di bulan September
September luka di sekujur tubuh yang berbaring di antara sisa-sisa pelangi malam
Hati di bulan September
Hati yang tak bisa diajak kompromi
Karena air mata menetes di sekujur tubuh yang rapuh
Semua tak bisa disembunyikan
Karena luka yang sudah menjalar di sekujur hati
Memilukan hati di bulan September
Namun apa mau dikata
Jika garis Tuhan berbicara lain
Antara hati dengan nyata sudah berbeda
Semua menjadi luka
Luka selaksa sumur tanpa air
Karena air sumur sudah kering kerontang
Bersama musim kemarau di bulan September
Hati di bulan September
Hati yang penuh luka
Akan sebuah peristiwa
Tali ikatan janji dipaksa putus ditengah jalan
Bersama batu yang kita ukir dikala itu
Semua tinggal cerita kesedihan di bulan September
Tanpa hujan rintih-rintih sekalipun
Namun air mata turun dari celah-celah luka di jiwa atma
Terus membanjiri di segenap peristiwa di bulan September