Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Buku yang Memperkaya Hati di Bulan Suci

27 Maret 2024   20:13 Diperbarui: 27 Maret 2024   20:26 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER: Bukanbocahbiasa.com

Yeayy, tantangan menulis Kompasiana makin OYE! Hari ini temanya tentang buku bacaan selama Ramadan. Jujur saja, di Ramadan kali ini saya jaraaaanggg banget baca buku fisik (yang ditulis oleh manusia). Soalnya, saya paling sering mengalokasikan waktu untuk baca al-Qur'an. Saya gabung di WA Group emak-emak blogger, yang mana setiap member harus setor laporan udah baca Juz berapa di hari itu. Ini beneran menyemangati kami banget, yang tadinya malas-malasan ngaji, ehh... setelah ada teman "senasib seperjuangan" jadi makin semangaaatt untuk ngaji!

Alhamdulillah, hari ini saya udah sampai Juz 20 *sujud syukur* itu artinya, insyaAllah saya bisa khatam sampai 30 Juz tuntas tas tass di bulan suci Ramadan ini. Sesuatu yang udah lama saya idamkan. Karena di bulan suci tahun-tahun sebelumnya, agak sulit banget mengatur waktu dan MOOD supaya bisa ajeg berakrab-akrab dengan kitab suci. Iya loh, sama-sama dikasih jatah waktu 24 jam/hari, tapi kok yhaaa ternyata enggak gampil untuk bisa konsisten minimal mengaji al-Qur'an 1 juz/hari. 

Jadi, kalau ditanya buku apa yang saya baca? Sudah jelas, al-Qur'an dan terjemahnya. Itu yang ajeg dibaca, dan sudah pasti ini buku/ kitab yang memperkaya hati/ qalbu. Syaratnya ya itu tadi, kita harus tunduk ikhlas, mengenyahkan ego, rasa pongah yang barangkali sempat berkelindan dalam jiwa. 

Biasanya nih, kalo saya lagi didera masalah hidup, otomatis saya ambil wudhu, ambil al-Qur'an, buka random halaman berapa aja, lalu baca ayat dan arti/ terjemahannya. Voilaaa.... seolah-olah ALLAH beneran bicara sama saya via al-Qur'an. Tantangan hidup yang sempat mendera, langsung muncul 'clue' solusinya. Menambah keyakinan bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah yang betul-betul berperan sebagai manual book kita. Masya Allah... BarokAllah. 

Lewat Buku, Semakin Semangat Mengenal Allah di Bulan Suci 

Saking intensnya berinteraksi dengan al-Qur'an, membawa saya pada pengembaraan berikutnya. Yap, mumpung bulan suci, saya ingin memanfaatkan setiap detiknya untuk lebih mengenal Dzat Yang Maha Agung. Buku "Asmaul Husna Effects" menjadi pilihan terbaik. Ditulis dengan begitu indah oleh Sulaiman Abdurrahim dan Abu Fawwaz, buku ini mengupas kedahsyatan Asmaul Husna dalam meraih kebahagiaan dan kesuksesan hakiki. 

Selama ini saya merasa taken for granted dengan lahirnya saya sebagai muslim, lantaran kedua orang tua saya juga memeluk Islam. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, tentu saya juga didera keingintahuan akan "Tuhan". Pencarian Tuhan termasuk proses yang sangat tua usianya. Dalam peradaban mana pun dan di mana pun, kecenderungan untuk mendapatkan rasa aman dan mengalihkan  diri dari rasa takut, telah mendorong manusia untuk mengairkan dirinya dengan sesuatu yang dianggap lebih tinggi, yang lalu diidentifikasikan sebagai Tuhan. 

Buku "Asmaul Husna Effects" menggarisbawahi, bahwa sejatinya, pertemuan terindah antara manusia dan Allah melalui sifat-sifat-Nya, pada saat sifat tersebut menjadi rujukan dan tolok ukur dalam pengembangan personal. Di sinilah, manusia mendekatkan diri kepada-Nya, mengidentifikasikan diri dan perilakunya kepada sifat-sifat Allah, sebatas jangkauan kemanusiaan dan batas-batas yang ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa. 

Rasulullah bersabda, "Berakhlaklah kamu dengan akhlak Allah". Fix. Kita memang harus berupaya keras untuk bisa menjadikan asmaul husna sebagai "nafas" kehidupan. 

Termasuk dengan terus memperdalam wawasan dan tingkatkan keilmuan dengan membaca. Mumpung Ramadan, kegiatan membaca kita juga bernilai pahala, loh gaes!

Menanti Buka Puasa sambil Ngabuburead!

Yes, Ngabuburead, alias ngabuburit sambil read (baca) :) Ini menjadi pilihan saya dan teman komunitas blogger. Di Surabaya, ada sejumlah fasilitas publik/ perpustakaan yang bisa kita manfaatkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun