Tatkala hembusan angin pantai
Menyapa tubuh-tubuh yang lama tak tersentuh air hujan
Hatiku teringat tentangmu
Telah lama aku memperjuangkan dirimu
Namun semua membuatku sadar
Bahwa cintamu bukan untukku
Walaupun aku berlari mengejarmu dari ujung barat sampai ujung timur
Sama saja tak ada hasil tentang cinta
Karena hatimu sudah milik dia yang engkau harapkan di dalam jiwa atma
Namun jika suatu saat engkau mengingatku
Engkau akan tahu bahwa perjuanganku begitu luar biasa
Akan engkau simpan di hati paling dalam
Sampai nafas menjemput di akhir hayatmu
Engkau akan mengingat kisah yang kita rajut dalam pudaran air mata
Bahwa cintamu bukan untukku
Perjuanganku ini hari
Bila engkau mengingat kisah yang pernah aku tulis diribuan halaman
Engkau akan mengingat di setiap detak jantung nafasmu
Tentang kisah air mata yang tumpah bersama mendung yang menghitam
Kisah tentangmu
Membuatku sadar
Bahwa cinta yang diperjuangkan dalam bentuk apapun
Bila cinta itu belum bersandar dalam hati
Semua selaksa mengarungi air hujan kesedihan tanpa ada henti
Biarlah tentangmu kucatat dalam jiwa atma
Bila kelak hatiku mengingat tentangmu
Akan sebuah kisah yang menyadarkan jiwa
Bahwa cintamu bukan untukku
Genggam air mata yang jatuh
Kelak engkau akan mengingat tentang kisah yang dirajut dalam sebuah bingkai perjuangan
Namun semua tak mampu menyempurnakan keadaan
Karena pada akhirnya
Aku tahu perjuangan cintaku padamu
Bukan perjuangan yang saling mencinta
Namun bila suatu waktu engkau mengingatku
Ingatlah! Betapa dahsyat perjuangan cinta yang telah menguras air mata dan kepedihan
Hingga waktu yang tepat
Aku telah tersadar
Bahwa cintamu bukan untukku