Mohon tunggu...
Miguel Dharmadjie
Miguel Dharmadjie Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi nilai-nilai kebajikan

Public speaker, Member of IPSA (Indonesian Professional Speakers Association), Dhammaduta, Penyuluh Informasi Publik (PIP) dan Penulis. Urun menulis 7 buku antologi dan kolaborasi : "Berdansa Dengan Kematian : Narasi Survival, Solidaritas dan Kebijakan di Pandemi Covid-19" (November 2020), "Di Balik Panggung Bicara (Kisah dan Kolaborasi Pembicara Publik)" (Mei 2021), "Selalu Tebar Kebaikan" (April 2022), "Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati" (Desember 2022), "Gerimis Cinta Merdeka" (Januari 2023), "Speakers' Notes" (Januari 2023), dan "Speakers' Notes: The Next Journey" (Oktober 2023).

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berbuat Kebajikan Hingga Detik Terakhir

13 Maret 2024   07:00 Diperbarui: 13 Maret 2024   07:09 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbuat Kebajikan Hingga Detik Terakhir (Sumber: Dokpri)

Kematian; konsekuensi dari sebuah kelahiran. Kelahiran, sakit, usia tua, dan kematian merupakan fenomena yang akan terjadi. Kenyataan dan kewajaran dalam setiap kehidupan. Semua makhluk akan terus mengalaminya. Selama sebab utama derita belum teratasi.

Kematian selalu menjadi sebuah misteri. Tak seorang pun tahu kapan waktunya akan tiba. Bagaimana kematian akan menjemput dan dimana tempat menghembuskan napas terakhir. Meninggalkan yang dicintai dan disayangi untuk selamanya.

Bukan kematian yang menjadi persoalan. Terpenting bagaimana mengisi hidup ini. Melakukan banyak kebajikan ketika masih bernapas. Kembangkan cinta kasih dan welas asih. Kepada sesama dan semua makhluk. Agar hidup kian berarti dan bermanfaat.

Hidup bukan hanya sekadar hidup. Yang utama melakukan banyak kebajikan dalam kehidupan ini. Bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri. Namun juga menjadi berkah bagi sesama dan semua makhluk.

Melakukan kebajikan pada setiap detik kehidupan. Agar kebajikan menjadi bagian keseharian hidup. Dapat menjalani hidup tanpa beban dan penuh keikhlasan.

Sehingga kita telah siap ketika kematian tiba. Ikhlas meninggalkan fisik yang telah setia menemani. Sejak awal kehidupan hingga saat kematian. Meninggalkan keluarga tercinta tanpa beban dan derita. Mewariskan kenangan indah dan teladan kebajikan kepada generasi penerus.

Hanya kebajikanlah yang akan menjadi bekal. Untuk menempuh kehidupan selanjutnya. Berbuat kebajikan hingga detik terakhir. Sehingga kita telah siap, kapan pun saat kematian tiba.

Jakarta, 06 Maret 2024

**

Salam Penuh Berkah,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun