Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membasuh Luka dengan Surat Undangan Pernikahan

27 Juli 2022   21:15 Diperbarui: 27 Juli 2022   21:31 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelaki itu sudah berumur

Terlihat belum mau menikah

Akankah dia akan bermukim sepi?

Akankah dia akan bermukim sunyi?

Akankah dia bersarang duka menyelimuti wajah hatinya?

Padahal sudah banyak bunga mekar di taman

Mungkinkah dia sudah mengambil keputusan

Ingin ketenangan tanpa luka dan tak ingin luka kedua muncul kembali

Namun yang pasti dia lelaki sedang membasuh luka yang lama terpendam di hati

Walau dia pernah bilang luka sudah di basuh dengan surat undangan pernikahan dari wanita yang di cinta

Lelaki termenung kembali tentang kisah itu

Saat kabut masih menutup udara di pegunungan nan jauh dari perkotaan

Nampak lelaki yang sedang membaca undangan pernikahan wanita yang di cinta

Luka yang lama terpendam tentang cinta yang tak pernah terbalas

Kini harus menanggung beban berat

Menerima undangan pernikahan dari wanita yang di cinta

Dia nampak berusaha tegar

Dia nampak membasuh luka yang lama sejak SMA

Cinta yang harus kandas

Kini dia harus menerima undangan pernikahan wanita yang di cinta

Sungguh lelaki itu mencoba menegarkan jiwa lakunya

Walaupun terlihat di raut muka

Masih belum bisa menerima keadaan secara sempurna

Lelaki itu sekarang sudah berumur

Sejak kisah cinta yang kandas di telan ombak

Namun apalah daya air sungai tak membawa jiwa rasanya

Menuju ke muara pelabuhan

Namun dia sudah bertekad dan berkata dalam jiwa lirih

Undangan pernikahan yang telah di terima

Sudah membasuh segala luka

Dia wanita yang di cinta

Sudah memberikan undangan pernikahan

Berarti dengan tekad bulat di hati

Segala harap harus dimusnahkan dalam jiwa tentangnya

Segala harap harus di cuci kembali

Bila surat undangan sudah di terima

Semua tentangnya harus di basuh dan disucikan

Namun kini lelaki itu sudah berumur dan belum menikah

Bukan berarti dia putus asa tentang cinta

Tetapi karena dia tidak ingin terluka kedua kali dan harus di basuh kembali dengan surat undangan pernikahan yang kedua kali dari orang yang di cintainya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun