Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Infobesia

Bertugas di Gabus, Pati, Jateng. Direktur sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. Redaktur Media Didaktik Indonesia [MDI]: bimbingan belajar, penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah bereputasi SINTA. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Dendam Singhasari: Api Terakhir Majapahit [2-10]

11 September 2025   16:19 Diperbarui: 11 September 2025   16:19 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi by ai/kam

"Dia menyambut mereka dengan terbuka, Tuan! Seolah-olah mereka adalah sekutu lama. Dia menjamu mereka di istana Kediri, berpesta pora. Tapi... ada desas-desus. Dia seperti anjing yang menjilat tuannya yang baru, takut akan amarah Mongol."

Saat pedagang itu pergi, Raden Wijaya segera mengumpulkan Sora dan Nambi.

"Kau dengar itu, Nambi?" tanya Raden Wijaya, senyum tipis mengembang di wajahnya. "Dia takut. Jayakatwang yang congkak itu takut."

"Ini adalah kekacauan yang sempurna, Tuanku," jawab Nambi, pikirannya sudah bekerja cepat. "Dua harimau dalam satu kandang. Mongol dan Kediri. Satu lapar, satu lagi takut."

"Bukan dua harimau, Nambi," sela Raden Wijaya, sorot matanya tajam dan licik. "Tiga. Kita adalah harimau ketiga. Dan kita akan membiarkan mereka saling menerkam, lalu kita akan menerkam yang tersisa."

Dia berjalan mondar-mandir, energi baru mengalir dalam dirinya.

"Sora, siapkan beberapa orang terpercaya. Kita akan melakukan perjalanan."

"Ke mana, Tuanku?" tanya Lembu Sora.

"Ke Kandang Harimau yang pertama. Ke Kediri."

Lembu Sora terkejut. "Masuk ke Kediri? Itu ibarat menjerumuskan diri ke mulut singa!"

"Tidak," bantah Raden Wijaya. "Itu adalah langkah paling cerdik yang akan kita lakukan. Kita akan datang bukan sebagai musuh. Kita akan datang dengan kepala tertunduk... dan pisau terhunus di balik punggung."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun