"Nggak apa-apa. Tuh cewek cuma datang nanyain masalah sepatu."
"Ooo..." Dian lalu menatap Erni, "Eh... kamu jadi besok subuh berangkat ke Papua?" tanya Dian antusias.
"Ya iya lah! Suamiku udah nelfonin terus selama seminggu. Di sana dia nggak ada yang masakin. Kalo aku ndak juga nyusul dengan segera, walah... alamat dicere ama dia!" jawab Erni.
Dian tertawa kecil,
"Suamimu ada-ada saja. Masak mie instan dulu napa?!"
Erni ikut tertawa.
Ketika itulah manager toko tersebut mendatangi mereka dengan wajah serius.
"Erni, Dian! Saya ingin menyampaikan sesuatu." katanya.
"Mau menyampaikan apa, Pak? Kenaikan gaji?" tanya Dian penuh harap.
"Huss.....gaji mulu yang dipikirin. Bukan. Ini tentang sepatu yang pernah kita produksi awal Januari lalu. Yang kita beri tema 'Menjemput Impian' " jawab manager itu.
Erni dan Dian tampak berfikir keras. Lalu Dian terlihat mengangguk-angguk,