1. Gen Z di Indonesia
Gen Z di Indonesia tumbuh di era digital dengan akses luas ke informasi dan media sosial. Mereka dikenal lebih kritis, ekspresif, dan sadar akan isu-isu sosial seperti lingkungan, kesetaraan, dan kesehatan mental.
Sering dianggap kurang tahan banting dalam menghadapi tekanan dunia kerja atau kehidupan sosial yang menuntut. Banyak perusahaan di Indonesia mengeluhkan bahwa mereka sulit beradaptasi dengan budaya kerja yang keras.
Meski ada stigma "stroberi," Gen Z juga menunjukkan kelebihan seperti kreativitas, kewirausahaan, dan kepedulian sosial yang tinggi.
2. Gen Alpha di Indonesia
Gen Alpha adalah generasi yang sepenuhnya digital sejak lahir. Mereka lebih terbiasa dengan teknologi, AI, dan pembelajaran daring sejak dini.
Karena sangat bergantung pada teknologi, ada kekhawatiran bahwa mereka bisa lebih rentan terhadap gangguan mental, kesulitan dalam interaksi sosial langsung, serta kurangnya ketahanan dalam menghadapi kegagalan.
Pendidikan dan pola asuh akan sangat menentukan apakah mereka menjadi "generasi stroberi" atau justru generasi yang lebih adaptif dan inovatif.
Penyebabnya
Generasi Stroberi tidak muncul begitu saja, tetapi terbentuk oleh kombinasi berbagai faktor sosial, ekonomi, teknologi, dan pola asuh. Setidaknya ada 6 (enam) penyebab utama yang menjadi penyebab lahirnya generasi ini:
1. Pola Asuh yang Overprotektif