Tanah lapang itu mendadak menyemut sesak
Umbul-umbul beraneka corak menjuntai bumi
Pemandu sorak sibuk membarisi langkah
Gulungan yel-yel penyemangat mulai digelar
Bibir-bibir basah mencuap mengkanvasi hari
Tanah lapang panas kerontang perlahan becek
Berbagai cerita dongeng mulai diterbangkan
Seperti layangan nan melukis ketinggian langit
Sedari dulu tanah lapang itu menjadi kanvas
Tempat cucian sekaligus jemuran para begundal
Mereka beternak janji dengan melukisi harap
Sesekali dikejauhan mengintip nafas yang sesak
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI