Putri Candrawathi nan ayu terus mengusap isak, tiada hentinya
Sepenggalah ma'af masih tampak bersisa di ujung bibir sesalnya yang membeku, berpenggalah sesalnya yang lain kiranya taklah lagi menemukan rumah kasih baru
Kasih sayang terhadap sesama pernah dititipkan Tuhan di bawah kedua belah telapak kakinya yang halus, bahkan hingga kinipun ..
Bagaimanapun itu, Putri Candrawathi tetaplah seorang ibu, ada pelabuhan kasih sayang membulat di indah kedua matanya yang basah meski kini hanya sesal saja yang tumpah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!