Mohon tunggu...
SYAHIRUL ALEM
SYAHIRUL ALEM Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

hobi Menulis dan Berkebun Profesi Pustakawan dan wirausaha

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saatnya Timnas Garuda Menatap Dunia

27 Maret 2024   08:31 Diperbarui: 27 Maret 2024   08:41 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemenangan timnas garuda dengan skor telak atas timnas Vietnam benar-benar di luar prediksi. Berbagai permasalahan sebelum pertandingan membuat was-was pemerhati sepakbola tanah air sampai-sampai timnas harus memanggail para pemain yang sebelumnya tidak masuk sama sekali dalam daftar pemanggilan pemain nasional. Di sector penjaga gawang terjadi krisis dengan dipanggil secara mendadak Ernando Ari dan Syahrul Trisna bahkan keduanya kemudian masuk line up pertandingan resmi. Alhasil penampilan Ernando Ari begitu cemerlang menggagalkan beberapa peluang timnas Vietnam. Strategi pelatih Shin tae young benar-benar ciamik dengan memanfaatkan para pemain naturalisasi baru seperti Thom Hayed an Ragnar Oratmangoen yang mampu tampil brilian dengan assist dan golnya yang kedua sehingga mampu merubah suasana pertandingan yang biasanya timnas garuda yang tertekan, sekarang gantian timnas Vietnam yang mengalami tekanan.

Pasca kemenangan atas timnas Vietnam, timnas garuda harus terus berbenah untuk meningkatkan performanya karena tim yang dihadapi adalah tim-tim papan atas di Asia yang sudah berpengalaman.  Kedepan di setiap pertandingan harus dipastikan kondisi para pemain inti untuk tetap prima baik para pemain naturalisasi maupun juga para pemain local. Di lini belakang tampaknya Jay Idzes masih membutuhkan tandem yang selevel. Para pemain belakang seperti Jordi Amat rentan mengalami cedera sedangkan Justin habner maupun Elkan Baggot masih terlalu muda untuk bersaing di tingkat Asia. Lini tengah timnas garuda juga membutuh seorang pemain selevel Thom Haye untuk menemaninya di lini tengah. Selain mengandalkan para pemain Naturalisasi juga penting adalah meningkatkan kualitas para pemain lokal dengan meningkat mutu & kualitas kompetisi. Sudah saatnya klub-klub liga 1 juga sama-sama memikirkan level permainan serta fisik pemain supaya siap pakai saat di panggil timnas garuda baik level senior maupun yunior.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir sudah mulai melakukan berbagai terobosan untuk mengangkat prestasi timnas garuda dalam tempo yang singkat. Pengalamannya dalam membeli dan menangani klub seperti Inter Milan telah ditranfer dalam manajemen PSSI. Tidak ada lagi unsur pencitraan dalam manajemen sepakbola Indonesia yang adalah kerja-kerja organisasi untuk meningkatkan kualitas timnas sepakbola Indonesia menjadi kebanggaan juataan penggila bola di tanah air. Dinamika pro kontra bukan untuk saling menjatuhkan tapi bagian dari spirit untuk sama-sama memajukan sepakbola Indonesia menuju kancah dunia.

Perhatian pemerintah terhadap kemajuan sepakbola tanah air telah terbukti dengan memfasilitasi naturalisasi para pemain keturunan untuk membela tanah air leluhurnya. Tampak sekali kesungguhan para pemain naturalisasi saat di panggil dan bermain untuk timnas garuda dengan penuh kebanggaan. Para pemain local juga dapat belajar terhadap sikap para pemain naturalisasi tersebut baik di dalam maupun di luar lapangan. Berbagai kendala teknik maupun non teknik mampu di atasi dengan baik layaknya tim professional dunia itulah gambaran bagaimana timnas garuda yang sedang berpacu untuk menuju level dunia.

Infrastruktur seperti Stadion dan Camp latihan telah disiapkan di Ibukota Nusantara untuk memberikan kenyamanan dalam berlatih timnas garuda. FIFA juga sudah menggelontorkan bantuan untuk membangun camp latihan tersebut. Sudah sepantasnya prestasi demi prestasi terus dipacu di berbagai level timnas. Sudah bukan zamannya lagi timnas garuda berkutat di Asia Tenggara namun lebih dari itu. Para pemain keturunan dan pribumi adalah satu timnas bukan pemain asing seperti dalam kompetisi Liga 1. Sehingga sudah sepatutnya dikotomi tersebut dihilangkan demi kemajuan timnas garuda. Bravo timnas garuda, terus sukses menatap prestasi menuju piala dunia 2026.

(Syahirul Alem, Pustakawan SMP Muhammadiyah 1 Kudus)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun