Urusan sederhana membuang sampah pada tempatnya bukan karena takbisa, tetapi tidak terbiasa. Ahkirnya  hanya bisa melakukan apa yang sudah biasa. Buanglah sampah di mana saja. Suka-suka. Buat apa buang pada tempatnya. Tidak akan dapat piala juga.Â
Setiap hari melihat orang-orang membuang sampah semaunya membuat kepalaku berdenyut ingin marah. Buat apa?Â
Bahkan pada hari itu di depan mataku sepasang suami istri sehabis ibadah, setelah merasakan enaknya kue-kue lalu seenaknya melempar bungkusnya ke tanah. Walaupun kutatap, sikapnya biasa saja. Mungkinkah rasa malu sudah tiada?
Akhirnya aku taktahan dan lepas kendali.Â
"Hei, monyet, Kalian! Habis ibadah buang sampah suka-suka."Â
Kenapa kini aku yang membuang kata-kata sampah dari mulutku? Jangan-jangan di hatiku  isinya yang penuh sampah nan bau.Â
Siapa gerangan yang tukang menyampah?Â
@cermindiri 22 September 2021Â