Selamat siang para tuan bijak lagi budiman, waktu menunjukkan pukul sebelas lebih empatpuluh lima menit, mari sejenak meluangkan waktu menjernihkan pikiran, sambil santap siang, sayur kangkung atau tumis bayam, sepotong ikan asin bisa menjadi menu penunda lapar. Ini makanan rakyat kebanyakan, sebuah mimpi suatu hari akan ada kepastian tentang standar layak kehidupan.
Silahkan seruput pelan kopi hitam dari Sumbar, atau segelas air mineral dari pegunungan bagian selatan. Rasakan dengan seksama aliran bondar menyentuh padi dan sawah tadah hujan, tanaman kering karena pupuk bersubsidi belum jua datang. Entah salah sasaran, entah pula melenceng dari perkiraan.
Bagi rakyat kebanyakan, tertutup atau terbuka, di tunda atau di lanjutkan, terpenting jangan hianati konstitusi.
Selamat malam para cerdikpandai penyampai gagasan. Ternyata waktu begitu cepat beredar, Engkau dan aku kini berhadap-hadapan, mempertahankan argumen sebagai dua individu dengan seribu tujuan. Dalil bisa kita gaungkan, alasan seribu penyelesaian bisa kita utarakan, sejuta kata indah menjadi pemanis setiap perdebatan. Rakyat hanya ingin makan dengan tenang, tidur dengan nyenyak, bangun pagi tubuh segar, kemudian berjuang demi hidup hari ini dan dua jam mendatang. Jangan libatkan rakyat pada perdebatan tanpa subtansi mereka sebagai pemegang kedaulatan, ini ulat dalam tanaman, pisau tajam dalam selimut memutilasi kenyamanan.
Rindu ini tentang harapan, kepada tuan yang baru saja di serahi jabatan memegang kunci jawaban.
#####
Baganbatu, maret 2023