Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menyelimuti Senja dengan Bahagia

18 Desember 2019   18:29 Diperbarui: 18 Desember 2019   21:09 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku berjalan bersama senja mengitari setengah dunia, termenung sejenak di ketinggian puncak himalaya, memandang kerlip suara hati nun berkilau di kejauhan. Wanginya bahkan memabukan, jernih nya bahkan menembus andromeda hingga membentur lubang hitam, kemudian hilang

Sebenarnya aku tidak tega mendustai senja, bercerita tentang indahnya mayapada yang penuh berdesakan oleh cinta, atau mengarang cerita mimpi nanti malam yang selalu hadir menghangatkan mata bila terpejam. Semua hanya dusta

Jiwaku mulai teriris rengek manja senja yang hendak keperaduan, usianya pendek tak sebanding dengan keindahan dan kemolekan yang di sandang. "Kang, temani aku menabur mimpi di awan mega, agar tidurku nanti berkesan hingga engkau menjemputku di waktu yang sama"

Aku tahu aku tak mungkin melukai perasaanya, sedangkan gerimis kecilpun ku usir dari singgasananya. Biarlah hatiku menadah percikan petir, biarlah tubuhku menjadi tameng angin yang membadai. Bagiku itu tidak seberapa dengan indahnya saat mata senja terkatup perlahan di hanyutkan mimpi

Bagan batu di awal perjalanan senja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun