Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lelaki Tua dan Sepeda yang Setia

15 Mei 2019   15:40 Diperbarui: 15 Mei 2019   16:04 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari masih meringkuk di balik selimut,embun pagi sibuk berkaca mempercantik diri.angin dan burung pagi sedang mempersiapkan nyanyian pagi.lelaki tua dengan sepedanya yang setia telah membelah bumi.

lelaki tua dengan sepedanya telah melintasi jutaan peristiwa,menjadi saksi indahnya panorama dunia,hingga hancurnya peradaban anak cucu manusia.lelaki tua dengan sepeda setianya,menjungkir balikan sejarah bersama kayuhan kakinya

pagi ini dia menangis di temani ribuan bunga,sepeda setianya telah mati tanpa pernah meninggalkan kata.siapa lagi yang akan mengerti keadaanya?siapa lagi yang menemani menerobos angkuhnya dunia

lelaki tua kini merasa semakin menua,hari hari terakhir pasti akan segera tiba.hanya satu yang di sesalinya,mengapa tidak mati bersama dengan sepeda setianya

Bagan batu 15 mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun