Adil Tidak Harus Sama
Apa pun prestasi kita saat ini, tanpa orang tua yang melahirkan, membesarkan, mendidik, dari nol pengetahuan hingga masuk di bangku sekolah.
Ketika di sekolah bertemu dengan orang tua yang disebut ibu bapak guru yang hebat, yang mampu mengubah dari anak kampung biasa menjadi pribadi unggul luar bisa berpendidikan dari Pendidikan Usia Dini (PAUD), Taman Kanang-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA).
Memasuki dunia akademik belajar di perguruan tinggi menjadi mahasiswa dengan pengalaman belajar selama 13 tahun, dilanjutkan memasuki dunia mahasiswa yang menuntut kemampuan akademik lebih dan kemampuan managerial atau leadership.Â
Mahasiswa mampu mengembangkan kecakapan intelektual dan kemampuan kepemimpinan yang mumpuni untuk berkiprah dengan keilmuan dan keahlian ilmu yang ditekuni.
Selanjutnya pengembaraan di universitas kehidupan dengan ilmu dan skill yang dimiliki tetap eksis di semua ladang kehidupan dan perjuangan hidup, hingga menemukan passion dan keahlian di lapangan pekerjaan sesuai dengan bakat minat dan kecenderungan dirinya.Â
Bisa eksis dan berdikari dan menjadi pribadi utuh siap menjalankan peran-peran sosial dan politik di masyarakat secara utuh. Siap berkiprah dan berjuang menjadi pribadi unggul dan membanggakan orang tua.
Dan pada akhirnya benar---benar terlepas dari bayang-bayang orang tua baik secara keuangan maupun kemampuan mengambil keputusan hidup.Â
Menjadi pribadi yang sudah mampu menjadi pengayom dan pelindung bagi orang tuanya. Serta mampu mengambil alih bisnis yang dirintis orang tuanya sudah diwariskan dan kendalikan dirinya.
Maka saatnya anak berbakti kepada orang tua dan mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Saatnya mengabdikan segala potensi dan dedikasinya untuk menjaga dan mendampingi orang tua dalam menempuh sisa kehidupan dengan kebanggaan dan prestasi yang ditorehkan oleh putra putrinya.