Mohon tunggu...
Jovin VerenMarfella
Jovin VerenMarfella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

42321010081 - Dosen pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Desain Komunikasi Visual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis_11_Penggunaan Model Panopticon Bentham Untuk Pendisiplinan Hukum

12 November 2022   13:15 Diperbarui: 12 November 2022   13:43 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkaitan dengan peraturan ini, para freethinker juga berkumpul serta mendirikan universitasnya sendiri dengan nama University College London yang awal kali berdiri pada tahun 1826. Dikala Jeremy berupaya mendalami hukum pada masa itu, banyak kekecewaan yang dialami olehnya terpaut dengan aplikasi hukum dikala itu. Sampai pada kesimpulannya Jeremy mulai menghasilkan pemikiran- pemikirannya.

Tiap mangulas Mengenai biografi Jeremy Bentham, dia menemukan julukan sebagai pakar hukum Inggris serta filsuf pendiri utilitarianisme. Namanya kerapkali diucap dalam bermacam aktivitas yang berkaitan dengan sejarah pertumbuhan hukum, terlebih hukum- hukum yang terdapat di Inggris. Mudah- mudahan postingan ini bisa menolong kamu memahami Jeremy Bentham lebih jauh lagi.

Pengertian dan Konsep Panoptic 

Panopticon merupakan tipe bangunan kelembagaan yang dirancang oleh filsuf Inggris serta sosial teori Jeremy Bentham di akhir abad kedelapan belas. Konsep desain ini merupakan guna membolehkan pengamat guna mengamati(- OPTICON) seluruh( pan-) penunggu lembaga tanpa mereka dapat berkata apakah ataupun tidak mereka lagi diawasi. Desainnya terdiri atas struktur melingkar dengan" inspeksi rumah" di pusatnya, dari mana para manajer ataupun staf lembaga bisa menyaksikan para tahanan, yang ditempatkan di dekat perimeter. Bentham sendiri menarangkan Panopticon sebagai" modus baru mendapatkan kekuatan benak atas benak." Tidak hanya penjara Panopticon bisa diterapkan guna bangunan dengan kebutuhan sistem pengawasan yang besar semacam sekolah, rumah sakit, ataupun asrama. Dampak utama dari mekanisme panopticon ini merupakan memunculkan pemahaman guna diawasi, dilihat, secara terus menerus pada diri

seorang. suatu pemahaman yang mengisaratkan kalau seluruh tindak- tanduk serta gerak- gerik mereka terdapat yang mengendalikan serta mengawasi. Pemahaman diawasi serta dikontrol ini hendak memunculkan dampak kepatuhan apalagi ketakutan. Tidak cuma kamera pengaman, peraturan, kode etik pula dapat memerankan mekanisme panopticon.

Michael Foucault( 1790) Konsep panoptic ini menarangkan tentang kedekatan antara yang diawasi serta mengawasi, orang yang mengendalikan serta dikontrol, orang yang merehabilitasi serta direhabilitasi, orang yang abnormal serta menormalkan dalam suatu ruang kekuasaan. Tanpa kontak langsung. Dampak utama dari mekanisme panopticon ini merupakan memunculkan pemahaman guna diawasi, dilihat, secara terus menerus pada diri seorang. suatu pemahaman yang mengisaratkan kalau seluruh tindak- tanduk serta gerak- gerik mereka terdapat yang mengendalikan serta mengawasi. Pastinya pemahaman diawasi serta dikontrol ini memunculkan dampak kepatuhan, tekanan apalagi ketakutan.

Perihal ini bisa merumuskan kalau desain dari Panopticon hendak sangat berimbas pada psikologi sang penerima ataupun Narapidana. Arsitektur serta Psikologi sangat berkaitan, dalam komitmen disiplin Psikologi Arsitektur yang menekuni ikatan manusia serta area binaannya. Psikologi Arsitektur merupakan disiplin ilmu yang memguna Arsitektur membagikan banyak nilai untuk manusia dari pada cuma hanya suatu seni bangunan. Canter( 1974) Desain guna manusia menuntut para arsitek serta desainer bersedia ataupun tidak, guna senantiasa mengaitkan akibat akibat psikologis dalam desain mereka. Winston Churchill;" kita membentuk bangunan kita serta setelah itu bangunan kitalah yang membentuk kita".

Hasil dari dampak kepatuhan, tekanan serta ketakutan yang timbul dari Desain Arsitektur Panopticon ini diharapkan bisa membagikan' pemahaman serta kejerahan' guna hasrat ataupun aksi kriminal yang hendak serta sudah dicoba. Semacam yang dilansir dalam novel' Psikologi Arsitektur'" Manusia terdiri dari 2 ntittas: Badan( body) serta jiwa( mind). Terdapat 3 posisi filosofis yang memberi warna pertumbuhan disiplin psikologis, salah satunya ialah; Badan serta jiwa ialah entitas yang terpisah tetapi silih berhubungan( Interactionism)".

Betham dalam rancangan Panopticon tidak hanya memaksudkan guna mendisiplinkan pula supaya biar penjara dalam perawatan serta penanganannya bisa lebih gampang serta murah daripada penjara yang terdapat pada waktu itu. sebab dibutuhkan staff yang lebih sedikit. Tanpa mencermati lagi hak asasi ataupun kebutuhan pelayanan guna para Narapidana. Bila ini terjalin serta dijalankan tanpa terdapat rehat serta dalam kurun waktu yang panjang malah hendak berakibat kurang baik, dimana kala seorang kehabisan Kontrol Atas Ruang, secara psikologis kemampuannya guna berperan hendak kurang.

Apalagi kehancuran psikologis permanen dapat timbul akibat perihal tersebut ataupun' kegilaan'. Perihal ini merupakan akibat kurang baik yang mungkin hendak timbul dari desain Panopticon serta wajib dihindari, hingga dari itu diperlukan penyeimbangan antara Ukuran Kebutuhan Ruang guna para Narapidana nantinya supaya dampak yang tidak di idamkan bisa dihindari serta yang diperlukan senantiasa didapat Permasalahan lain yang kerap terjalin di dalam penjara merupakan perkelahian antar sesama Narapidana. Panopticon merupakan jalur keluar guna permasalahan agresi ataupun perkelahian antar sesama Narapidana di dalam Penjara.

Perkelahian yang terjalin seringnya di akibatkan oleh perebutan wilayah kekuasaan, ini sebab desain dari sistem lembaga dikala ini merupakan menempatkan lebih dari satu orang disetiap selnya. Maksudnya, terdapat pembagian ruang guna masing masing penunggu di dalam sel. Sejatinya tiap manusia dengan watak serta kepribadian yang berbeda- beda memerlukan zona teritori guna tingkatkan mutu dirinya sendiri. Inilah faktor terbentuknya perseturuan guna memperebutkan zona teritori ataupun zona kekuasaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun