Mohon tunggu...
Juwita
Juwita Mohon Tunggu... Penulis Lepas "_"

"Di antara halaman-halaman kata-kata, terdapat sebuah keajaiban yang mampu mengubah dunia. Ikuti jejak seorang penulis yang dengan pena dan imajinasinya merajut cerita-cerita yang membangkitkan emosi, menantang pemikiran, dan menginspirasi perubahan. Bersiaplah untuk membenamkan diri dalam alam pikiran yang tak terduga, di mana kata-kata menjadi pemandu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri sendiri."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

A wound this Deep

20 Februari 2025   21:26 Diperbarui: 20 Februari 2025   21:26 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

I am lost in quiet pain,
trying to grasp what still remains.
Your absence shakes my fragile throne,
yet in my thoughts, you're not alone.

You walked away, so brave, so free,
I played it cool---pretended to be.
But love had sunk too deep inside,
and now I drown in waves I hide.

Are you happy? Do you smile?
Does your new love stay awhile?
Have you built dreams side by side?
Please say no---so I survive.

I long to scream, to curse, to break,
but anger never mends what aches.
Instead, I sit in silent space,
still longing for your voice, your face.

So long it's been, yet still I weep,
how could your warmth cut me this deep?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun