Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertarungan di Laut Timor, Pinisi Versus Pemburu Ikan Paus

29 Januari 2025   11:10 Diperbarui: 29 Januari 2025   11:10 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

David dan para serdadu menyiapkan senapan.  Saya menuju pengeras suara di kapal. "Stop! This Indonesian Authority!"

North Power mendekati kami dan beberapa di antara mereka melepas tembakan, termasuk ke arah saya. Tetapi Yahya, seorang pelaut mendorongku dan dia terkena di bahu.  Para prajurit dan David membalas tembakan.  Tetapi kemudian kami disambut oleh tembakan meriam kecil.

Apa-apan, kapal pemburu diperlengkapi senjata militer? Tembakan mengenai laut berapa meter dari buritan.  Naluri saya jutru memperkeras suara ikan paus yang diberikan Kasih.

"Kamu meminta pertolongan ikan paus?" Vincent menoleh.

David kemudian mengambil peluncur roket dan menembak North Power kena di anjungan dan menimbulkan kerusakan di geladaknya.  Tampaknya awaknya marah dan menembak ke kami tetapi Zulkifli membawa penisi menghindar kena tipis di air.

North Power sadar apa mereka hadapi mencoba lari ke perbatasan internasional. Butuh satu jam lagi untuk bisa sampai.  Namun lima belas menit kemudian dari arah selatan kawanan Orca bermunculan dengan ukuran lebih besar.

Beberapa menyeruduk  kapal itu hingga oleng.  Pada saat itulah David menembakan roket dan kena di bagian kapal sebelah anjungan. Kapal itu terhenti dan seekor Orca melompat melewati anjungan dan menjatuhkan seorang di antaranya ternyata yang memegang panah harpun. 

Orca itu spesies pendendam, saya pernah membaca bukunya, Sang Jantan mengingat pembunuh betina dan sekaligus anak yang dikandung di rahimnya. Mungkin pemburu itu pernah membunuh keluarganya.

Mungkin dia Anders, rambutnya merah dan setangguh apa pun dia di laut tentu masih di bawah Orca.  Salah satu di antara mereka melempar pelaut itu dengan ekornya berapa meter dan membentur dinding kapalnya sendiri  hingga dia jatuh ke laut.

Awak kapal North Power panik. Namun ada dua penembak di situ.  Jarak kami cukup dekat saya melihatnya mungkin salah seorang di antara marinir desersi kesatuan Inggris itu.  Dia membidik senapannya ke arah saya .  Juga seorang lagi.

David bisa menembak jatuh yang seorang tapi yang seorang lagi punya berapa detik untuk menembak saya. Pada saat itu seekor Orca  melompat menerjangnya dari pinggir kapal dan jatuh ke laut.  Ketika dia di air, Orca itu melempar tubuhya dan disambut orca lain hingga dia jadi permainan oper-operan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun