Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024 Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gara-gara Tidur Kemalaman

2 September 2025   19:12 Diperbarui: 2 September 2025   19:12 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya sudah, apapun alasannya, kamu sudah melanggar kesepakatan kelas. Jadi, kamu harus menjalani hukuman," ucap Bu Guru dengan tegas. Di kelas Izul memang ada kesepakatan kelas, kalau tidak berseragam sesuai harinya, maka dihukum membersihkan toilet.

"Tapi jangan membersihkan toilet ya, Bu."

Mendengar permintaan Izul, teman-teman sekelasnya jadi ramai. Mereka memaksa Bu Guru dan Izul untuk tetap bertanggungjawab sesuai kesepakatan kelas.

"Bu Guru nggak akan memberi toleransi, Zul. Semua siswa harus tahu resiko kalau tidak tertib di kelas."

**

Sore harinya, Izul menunggu jemputan. Dia tidak bisa bercanda dengan teman-temannya. Dia menahan malu di sekolah seharian. Rasanya benar-benar membuatnya minder.

"Sudah menunggu lama, Zul?"

Izul mendongakkan kepala. Rupanya Ibu sudah menjemputnya. Senyum manis Ibu membuatnya sedikit nyaman. Dia merasa kalau ibunya sangat menyayanginya, meski dia melakukan kesalahan.

"Yuk, naik. Keburu hujan!"

Izul segera membonceng motor. Ibu melajukan motor dengan pelan. Dalam hatinya, dia bersyukur karena Ibu selalu memaafkan kesalahannya. Dia berjanji pada dirinya sendiri kalau akan selalu patuh pada nasihat Ibu. Dia tidak akan begadang lagi. Dia akan rajin menjaga kebersihan diri, pakaian, kamar dan barang-barang miliknya. Biar pengalaman buruk hari ini tidak akan terulang lagi.

"Cukup sudah aku malu karena ulahku," ucapnya lirih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun