Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mindfulness: Angin Batin

18 September 2021   01:51 Diperbarui: 18 September 2021   01:59 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: chopra.com

Jika pemikiran adalah mirip awan, maka emosi adalah mirip angin, yang mendorong awan-awan itu mengikuti arus perasaan. Dalam sebuah meditasi mindfulness, Anda menahan diri dari emosi-emosi dan perasaan-perasaan Anda, sambil menerima semua emosi da perasaan sebagai bagian dari pengalaman Anda.

Ilustrasi. Sumber: Practical Mindfulness Book, hlm. 74.
Ilustrasi. Sumber: Practical Mindfulness Book, hlm. 74.
Emosi adalah reaksi involunter terhadap situasi. Anda mungkin melihat pasangan Anda bercanda dengan gembira dengan orang lain, dan jika sudah ada garis kesalahan dalam hubungan Anda, Anda mungkin merasakan perasaan cemburu.

Atau tetangga Anda mungkin mulai membangun sebuah gudang di kebun mereka pada pukul 7 pagi pada hari Minggu, dan Anda mungkin merasa terganggu dengan bunyi keras pemakuan dan penggergajian.

Emosi seringkali tidak proporsional dengan penyebabnya: dalam pikiran rasional Anda, Anda tahu bahwa rasa cemburu yang Anda rasakan tentang pasangan Anda sama sekali tidak berdasar, tidak ada apa pun di antara pasangan Anda dengan orang itu. Dan emosi tetap ada, terkadang lama setelah stimulusnya hilang: jadi Anda mungkin mengingat gangguan tetangga Anda dari Minggu pagi hingga hari berikutnya, dan merasakan sebuah gelombang kemarahan yang meningkat.

Kembali ke Fokus Anda
Anda bisa mencoba untuk menyingkirkan emosi Anda atau melarikan diri darinya, pendekatan ini mungkin menawarkan beberapa bantuan sementara tetapi tidak mungkin bisa membantu dalam jangka panjang.

Pilihan lainnya adalah meredam emosi dengan membenamkan diri dalam beberapa jenis pesta, minuman, obat-obatan, atau makanan, sebuah pendekatan yang pada akhirnya tidak hanya tidak efektif tetapi juga jelas berbahaya. Semua jenis penghindaran ini hanya menciptakan penderitaan, dan mencegah kita untuk hidup sepenuhnya.

Mindfulness memberikan alternatif untuk penghindaran, yaitu penerimaan (lihat gambar di bawah). Di sini, Anda mengidentifikasi dan mengenali emosi, merangkulnya tanpa menilai. Dalam sebuah meditasi Mindfulness berdasarkan perhatian pada pernapasan Anda, ketika emosi muncul, Anda menghadapinya sebagaimana Anda menangani pemikiran (lihat artikel saya: Mindfulness: Awan Batin).

Anda melangkah keluar dari emosi itu, memperhatikannya, dan menetap perhatian Anda momen saat ini sekali lagi pada fokus yang Anda pilih.

Belajar dari Emosi
Anda juga bisa menggunakan emosi itu sendiri sebagai fokus pilihan Anda dalam meditasi. Ketika Anda cukup menerima emosi yang Anda alami, Anda bisa mulai memahami apa yang menyebabkan emosi dan dengan cara ini Anda menggunakan emosi itu sebagai sumber kearifan mengenai diri Anda. Ini adalah jenis-jenis wawasan yang berkontribusi pada tingkat pemahaman diri yang mendalam.

Ilustrasi. Diadaptasi dari: Practical Mindfulness Book, hlm. 74.
Ilustrasi. Diadaptasi dari: Practical Mindfulness Book, hlm. 74.

Menerima Sebuah Emosi
Alih-alih berpaling dari emosi Anda melalui penghindaran, dalam bermeditasi Anda bisa belajar untuk dengan lembut beralih ke pengalaman Anda. Anda bisa membawa sebuah perhatian terbuka yang penuh kasih sayang terhadap rasa sakit yang Anda derita, dan membuat pilihan-pilihan yang arif berdasarkan penemuan-penemuan Anda.

Ini melibatkan penerimaan emosi, bukan melepaskan diri darinya, tetapi dengan sadar memegang perasaan yang diberikan emosi kepada Anda. Ini adalah kebalikan dari menghukum diri sendiri karena memiliki perasaan seperti itu. Alih-alih, dengan kasih sayang diri, Anda terbuka untuk perasaan itu, menerimanya tanpa bergulat dengannya.

Menghindari, menahan, atau melarikan diri dari emosi kita hanya menciptakan penderitaan, dan mencegah kita dari hidup sepenuhnya.

Ilustrasi. Diadaptasi dari: Practical Mindfulness Book, hlm. 75.
Ilustrasi. Diadaptasi dari: Practical Mindfulness Book, hlm. 75.

Bagaimana Emosi Berbeda dengan Perasaan?
Bayangkan seorang penjaga kebun binatang menawari Anda seekor ular untuk dipegang. Anda memiliki 2 emosi yang saling bertentangan: kegelisahaan dan ketakutan. Dengan mengabsorpsi emosi-emosi yang bergejolak ini, Anda mendekati ular itu dengan hati-hati.

Ketakutan Anda adalah sebuah emosi, kehati-hatian Anda adalah sebuah perasaan. 
Lihat senarai di bawah ini untuk memahami bagaimana emosi berbeda dengan perasaan.

Emosi
- Memberitahu kita apa yang kita suka dan tidak suka.
- Memberitahu kita untuk menanggapi pengalaman-pengalaman hidup.
- Segera, instan.
- Lebih intens dan lebih cepat berlalu.

Contoh: Ansietas, sukacita, amarah, dan kesedihan.

Perasaan
- Memberitahu kita bagaimana harus bertindak.
- Memberitahu kita untuk menanggapi emosi-emosi kita.
- Berjangka panjang, menetap.
- Ringan dan bertahan lebih lama.

Contoh: Kekhawatiran, kebahagiaan, kegetiran, dan depresi.

Kepustakaan
1. Anneley, Mike, Inner Winds, Letting Go of Emotions, Practical Mindfulness Book, Future Publishing Limited,  London, UK, July 2021, hlm. 74-75.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 18 September 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun