Kopi Cappuccino dengan Garam: Lezat atau Khilaf?
Kejutan di Cangkir
Bayangkan duduk di kafe, lalu melihat seseorang menaburkan garam ke cappuccino. Reaksi spontan pasti heran. Bukankah cappuccino seharusnya lembut dengan taburan cokelat atau kayu manis? Namun ada yang sengaja menambahkan garam untuk alasan rasa.
Latar Kebiasaan yang Tidak Biasa
Selama ini, kopi akrab dengan gula dan susu. Garam dianggap lawannya. Tapi di beberapa budaya, sejumput garam memang ditambahkan untuk menyeimbangkan rasa. Kini tren itu muncul lagi di era eksplorasi kuliner modern.
Mengapa Orang Mencoba
Sebagian orang percaya garam mampu menetralkan pahit kopi, bahkan membuat rasa cappuccino lebih "smooth" tanpa gula berlebihan. Fenomena ini dikenal sebagai crossmodal perception, ketika garam dapat menekan reseptor pahit sehingga manis alami terasa lebih kuat.
Salah Kaprah yang Sering Terjadi
Banyak yang salah kaprah dengan menaruh garam terlalu banyak. Hasilnya, cappuccino berubah asin dan tidak nikmat. Padahal kuncinya ada pada sejumput kecil, cukup untuk menghaluskan rasa tanpa merusak keseimbangan.
Cara Mencoba dengan Benar
Cukup tambahkan sedikit garam pada cappuccino tanpa gula. Rasakan sensasi pahit yang berkurang, manis susu alami lebih menonjol, dan tekstur kopi jadi lebih lembut. Namun perlu diingat, konsumsi garam tetap harus hatihati terutama bagi penderita hipertensi.
Bukti Ilmiah yang Mendukung
Penelitian menunjukkan bahwa natrium dalam garam menekan rasa pahit dan meningkatkan persepsi manis. Takaran yang disarankan hanya sekitar 0,15--0,5 gram untuk segelas kopi. Bahkan ada studi yang menyebutkan kombinasi kafein dan natrium bisa memengaruhi metabolisme ginjal sehingga mengatur cairan lebih seimbang.
Pertolongan Kecil untuk Pencinta Kopi
Bagi yang sering merasa perut tak nyaman akibat asam kopi, sedikit garam bisa membantu menetralkan rasa. Meski demikian, garam tidak menggantikan obat maag dan tidak disarankan sebagai terapi medis.
Agar Tidak Terjebak Berlebihan
Nikmati secukupnya. Jangan mengganti gula sepenuhnya dengan garam. Moderasi adalah kunci, sebagaimana Islam mengajarkan keseimbangan. Rasulullah bersabda: "Anak Adam tidak mengisi wadah yang lebih buruk daripada perutnya... sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga untuk udara." (HR. Ibnu Majah)
Refleksi Personal
Saya pernah mencoba cappuccino dengan garam. Awalnya ragu, tapi ternyata pahit kopi terasa lebih ringan dan manisnya lebih lembut. Meski begitu, saya tetap ingat pesan hikmah: "Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, bahkan dalam hal yang kita sukai." Inilah seni menikmati hidup... pahit, manis, asin, semua ada tempatnya jika takaran dijaga.
Referensi:
https://perfectdailygrind.com/exploring-the-science-behind-adding-salt-to-coffee --- menjelaskan bagaimana garam menekan rasa pahit dan menonjolkan manis alami.
https://damecacao.com/salt-in-coffee --- ulasan ilmiah tentang dosis ideal garam dalam kopi.
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5107454 --- penelitian tentang interaksi kafein dan natrium terhadap fungsi ginjal dan metabolisme cairan.
https://sunnah.com/ibnmajah:3349 --- hadis tentang moderasi makan dan minum.
https://quran.com/7/31 --- ayat AlQur'an tentang larangan berlebihan dalam makan dan minum.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI