Harus dimulai dari mana
KitaÂ
Bukankah dari luka sang pemilik rahim?
Merobek dinding
Demi satu tangisan
Harus dari mana lagi
Para kartini merentang asa
Namun jelita kecil yang beranjak dewasa lebih mendengar suara dari benda mati
Jika luka waktu lahir belum cukup
Dan duniamu adalah dunia tanpa menyimpau pisau
Bagaimana aku dapat menyentuhmu?
Siang malam di kala fajar menanak nasi
Menyuapi sebutir demi sebutir cinta dalam kalbu
Tak lagi kau kenang....
Mengapa masih kau panggil aku : IBU
Luka... Dibalut cinta
Engganlah meracik marah
Biarlah burung terbang bebas di udara
Mungkin suatu saat di dahan yang rapuh ini ia beranjak kembali..
Untuk semua ibu dan anak yang menyakiti hati ibunya: katakan aku menyesalÂ
Aku mencintaimu
Karya: Jefry Daik
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI