Mohon tunggu...
Jarang Makan
Jarang Makan Mohon Tunggu... Freelancer

Penggemar content manajemen, pengembangan diri, dan fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Meniti Jalanan Setapak 52

30 Agustus 2025   18:07 Diperbarui: 6 September 2025   15:17 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ki Sriram mendekati seseorang yang agak berumur yang merupakan Kepala Desa dan kemudian menyapa, "Selamat malam Ki Kades."

"Ki Sriram langsung kembali dari perjalanan?" Kepala Desa bertanya setelah menjawab sapaan dari Ki Sriram.

"Iya, Ki. Maksud hati ingin membantu yang di sini. Apa daya semua sudah teratasi ketika kami datang."

"Terima kasih karena sudah begitu peduli. Tapi tenang saja, Ki Sriram. Pasukan gabungan pimpinan Ki Datok dan Ki Jagabaya berhasil mengalahkan gerombolan perampok ini," jawab Kepala Desa tenang.

"Lalu bagaimana dengan korban yang meninggal? Siapa mereka?"

"Mereka semua anggota gerombolan perampok."

Ki Sriram bisa merasa lebih tenang sekarang. Walau rumahnya sedikit berantakan, tapi gerombolan perampok yang selama ini membuat resah sudah berhasil ditumpas. Sementara, Ki Jeri melaporkan penangkapan Vikra dan Bajra kepada Ki Datok. Beberapa kawanan yang menyerah dan tidak terluka serius sedang dimintai keterangan.

Di saat pagi mulai mengisi suasana Desa Merak, para penduduk menjadi heboh karena kejadian semalam. Orang-orang berucap syukur dan lega karena keberhasilan penyergapan kawanan yang selama ini membuat resah justru terjadi di desa mereka.

Mereka silih berganti mendatangi aula desa demi menonton hasil penangkapan tadi malam. Namun tentu saja keinginan mereka ini tak bisa terpuaskan sepenuhnya. Bagaimanapun juga ini bukan sesuatu yang bisa ditonton bebas selayaknya pertunjukan. Terdapat batasan sampai kadar tertentu demi menjaga ketertiban. Sedangkan bagi korban yang meninggal, mereka pagi itu segera dimakamkan di kuburan desa.

Demikianlah, khusus di hari ini semua pembicaraan di Desa Merak berkutat seputar peristiwa keberhasilan penangkapan kawanan perampok pimpinan Ki Roso dan Ki Warkes. Bondalika dan penghuni lainnya yang sebelumnya mengungsi ke rumah kakeknya, hari ini bisa kembali. Orang tua Ki Sriram yang sebelumnya tidak tahu menahu, akhirnya mendengar kejadian yang menimpa kediaman anaknya tersebut.

Dua hari berikutnya, Bondalika mendatangi Ki Rana, guru baca tulisnya bersama Widura. Ia datang sendirian sebagai ganti dirinya yang tidak hadir di pertemuan sebelumnya. Ia menceritakan kejadian yang dialami keluarganya serta peran Widura, Ratri, bersama teman yang lain dalam membantu para prajurit menangkap perampok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun