Bagi Ki Sriram, jarak yang akan ditempuh Widura akan membuat anak itu kelelahan. Selain itu tawaran tersebut juga sebagai ungkapan rasa terima kasih atas bocoran informasi yang dibawa Widura untuk dirinya.
"Terima kasih atas tawaran Ki Sriram. Saya sudah terbiasa berjalan jauh. Ini juga sebagai latihan untuk saya." Widura menolaknya dengan tersenyum.
"Baiklah bila itu maumu," Ki Sriram lalu memandang anaknya. "Sebelum Widura pulang, minta Bibi Yeyen menyiapkan bekal untuk perjalanan Widura."
Bondalika mengangguk dengan kuat.
"Untuk yang satu ini kamu jangan menolak," ucap Ki Sriram mendadak meletakkan sekantong kecil uang di telapak tangan Widura.
"Baik Ki Sriram. Terima kasih buat bekalnya," Widura menjawab sambil tersenyum sungkan.
Widura dan Bondalika akan keluar dari ruangan ketika suara Ki Sriram terdengar lagi memanggil Widura. Sehingga dua anak inipun berbalik badan.
"Widura, bukankah kemarin kamu bersama tiga orang teman?"
Widura mengangguk.
"Setelah urusan ini selesai, kalian akan saya undang makan-makan sebagai ucapan terima kasih. Nanti biar Bondalika yang mengabari waktunya."
"Terima kasih Ki Sriram," untuk kesekian kalinya Widura mengucap terima kasih.