Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bukber Berkah Kurangi Sampah: Wadah Daun Pisang Lebih Bermakna dalam Kebersamaan

16 Maret 2025   01:42 Diperbarui: 16 Maret 2025   01:42 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukber berkah kurangi sampah, dengan menggunakan wadah daun pisang lebih bermakna dalam kebersamaan. (sumber foto: Squarespace/pinterest)

"Bukber tanpa sampah? rahasia daun pisang yang membuat kebersamaan makin berkah!"

Buka puasa bersama (bukber) merupakan salah satu tradisi yang paling dinanti selama bulan Ramadan. 

Selain sebagai momen untuk berbagi kebahagiaan, bukber juga menjadi ajang mempererat silaturahmi dengan keluarga, teman, dan kolega. 

Namun, di balik kebersamaan tersebut, ada masalah yang sering terabaikan tumpukan sampah plastik dan kemasan sekali pakai yang dihasilkan dari acara bukber.

Banyak restoran dan penyelenggara bukber yang menggunakan wadah plastik dan styrofoam karena dianggap praktis. 

Sayangnya, material ini sulit terurai dan berdampak buruk bagi lingkungan. 

Penggunaan wadah daun pisang bisa menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan bermakna.

Selain mengurangi sampah, wadah daun pisang juga membawa nilai budaya dan keberkahan tersendiri dalam kebersamaan.

Mengapa Perlu Mengurangi Sampah Saat Bukber?

Di banyak acara bukber, makanan sering disajikan dalam wadah plastik sekali pakai. 

Setelah acara selesai, tumpukan sampah pun menggunung, mencemari lingkungan, dan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. 

Jika tidak dikelola dengan baik, sampah ini berakhir di lautan, merusak ekosistem, dan membahayakan satwa liar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun