Antara Keringat dan Harapan
Beberapa waktu setelah itu, pagi datang lebih cerah. Pekerja kandang sibuk memungut telur, ayam-ayam tampak sehat.
Seorang anak kecil berlari ke arah mobilnya.
"Om Dokter! Ini telur dari Bapak. Katanya buat sarapan Om Dokter!"
Rangga tertawa kecil. Ia menerima telur itu, menatapnya lama-lama. Telur itu hangat di tangan, seperti membawa pesan: kerja keras tak pernah sia-sia.
Ia memandang ke arah kandang yang membentang di depan.
"Setiap telur ini," pikirnya, "lahir dari perjuangan, ilmu, dan doa."
Ia sadar, profesinya lebih dari sekadar pekerjaan.
Menjadi dokter hewan berarti menjaga keseimbangan --- antara sains dan hati, antara produksi dan kasih, antara kehidupan hewan dan tanggung jawab terhadap manusia.
Ketika angin pagi menyapu wajahnya, ia tersenyum.
Di balik setiap telur sehat, ada kisah panjang yang tak tercatat di laporan produksi: kisah tentang seorang dokter hewan yang memilih jalan sunyi, tapi berarti.