Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kenangan

22 Februari 2023   11:53 Diperbarui: 22 Februari 2023   11:56 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kenangan (Pexels.com/Chriss J.Mitchell)

Arini menatap ke arah ibunya dengan tatapan tidak percaya. Ia mengusap mata, mencoba menghilangkan air mata.

"Benarkah ini untukku, Mama?"

"Tentu saja, ini hadiah dari Mama karena kamu anak yang pintar dan baik hati. Kamu mau beri nama kelinci ini?"

"Aku mau nama dia, Pelangi. Terima kasih, Mama!"

"Sama-sama, Nak. Jangan sedih lagi, ya. Mama selalu di sini untukmu."

Arini pun mengajak anak tersebut ke sebuah toko mainan dan membelikan boneka kelinci merah muda untuknya. Anak tersebut senang sekali dan bahagia seperti Arini dulu. Saat itu, Arini merasa bahwa ia telah memberikan kenangan bahagia untuk anak tersebut seperti ibunya pernah memberikan untuknya.

Kemudian, Arini menyadari bahwa hidup itu seperti lingkaran. Seperti taman kota ini yang tidak pernah berubah, tetapi dirinya sendiri yang berubah. Meskipun Arini menghadapi banyak perubahan dan tantangan dalam hidupnya, namun kenangan bahagia dari masa kecilnya selalu hadir di hatinya dan memperkuatnya dalam menghadapi segala hal.

Dengan memegang boneka kelinci merah muda itu, Arini pun berjalan meninggalkan taman kota, tetapi hatinya penuh dengan kenangan bahagia dari masa kecilnya dan juga kenangan bahagia yang baru saja ia berikan kepada anak kecil itu.

Ketika aku masih kecil, taman kota ini adalah tempat terbaik untuk bermain. Aku dan teman-temanku akan berlarian di atas rumput hijau, dan bermain-main di dalam kolam. Tapi sekarang, semuanya tampak berbeda. Taman ini sepi dan tidak terawat, dan orang-orang tidak datang ke sini lagi.

Aku juga merasa berbeda. Ketika aku kecil, hidupku mudah dan penuh kebahagiaan. Tapi sekarang, aku merasa kesepian dan terasing. Aku tahu bahwa hidup tidak selalu mudah, dan kadang-kadang kita harus melalui masa sulit untuk mencapai hal-hal yang lebih baik. Tapi kadang-kadang, rasanya sulit untuk terus bertahan.

Tapi kemudian, aku bertemu dengan anak kecil yang sedang menangis karena kehilangan bonekanya. Aku tahu persis bagaimana rasanya kehilangan sesuatu yang sangat berharga. Tapi aku juga tahu bahwa kenangan bisa membantu kita merasa lebih baik. Itulah mengapa aku membelikan boneka kelinci merah muda untuk anak itu. Aku tahu bahwa boneka itu tidak akan menggantikan apa yang hilang, tapi mungkin bisa membantu anak itu merasa sedikit lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun