Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Percakapan Nyamuk Soal Agama

29 April 2024   18:55 Diperbarui: 30 April 2024   05:20 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Pixabay.com

"Kalo agama bisa membuat manusia menjadi lebih baik, berarti kita juga bisa lebih baik," celetuk salah satu nyamuk.

"Nyamuk yang suka makan darah harus belajar agama supaya tidak memakan darah lagi," kata yang lainnya.

Tuan mereka memberi kode untuk diam sejenak. Dia pun melanjutkan lagi bicaranya sambil bertopang pada tongkat tuanya.

"Makan darah atau tidak, nyamuk tetap dibenci oleh manusia. Pikiran dan perasaan mereka yang membuat itu."

Dia melanjutkan lagi, "Kalian kan tak ingin mengganti kebiasaan? Maka jalan hidup kalian adalah menjalankan apa yang diperintahkan oleh Pencipta. Kalian tidak dalam posisi memilih. Semua yang kalian lakukan itu bukan masalah baik atau buruk melainkan kepatuhan yang  dilakukan dalam siklus hidup nyamuk. Baik atau buruk hanya diberikan pada manusia untuk memilih. Dan itu membutuhkan pikiran yang luar biasa. Oleh karenanya, mereka butuh panduan hidup, ya, agama, agar tak tersesat dengan pikiran dan perasaannya."

"Kan banyak juga manusia yang tidak beragama tapi mereka baik. Mereka tidak membuat kerusakan, kebencian dan pertumpahan darah. Mereka tidak butuh agama hanya untuk menjadi orang baik," seru nyamuk yang semakin terpancing untuk cerdas.


Karena semakin sulit pertanyaannya, pimpinan nyamuk mengajak terbang semua kawanan itu menuju perkampungan terdekat.

"Kalian lihat apa yang sedang dikerjakan orang-orang di kampung itu?" tanya tuan mereka yang bersayap beda dari nyamuk lain.

Mereka melihat ada jenazah yang digotong menuju pemakaman. Ada beberapa manusia yang menangis karena merasa sedih ditinggalkan orang yang barusan meninggal.

"Untuk apa mereka dikuburkan ? Kaum kita kalau mati dibiarkan begitu saja kenapa mereka malah harus dikubur?"

Semua nyamuk terdiam tapi masih bingung maksud si Tuan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun