Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Percakapan

11 Mei 2024   18:22 Diperbarui: 11 Mei 2024   19:49 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awan:
Di antara langit yang terhampar luas,
Aku mengambang dengan kelembutan,
Menyapamu dengan tiupan angin yang berbisik,
Percakapan kita abadi dalam kesunyian.

Angin:
Aku datang dari arah yang tak terduga,
Membawa rahasia dari tempat-tempat yang jauh,
Dengarkanlah bisikanku, wahai awan,
Kita berdua adalah bagian dari alam yang sama.

Awan:
Engkau yang mengelilingi dunia dengan cepat,
Menyapu debu-debu dan meniup daun-daun,
Apa yang kau rasakan saat berlalu,
Di atas gunung, di atas lautan, di atas hutan?

Angin:
Aku merasakan kehidupan dalam gerakanku,
Menggetarkan daun-daun dan merayap di bukit,
Setiap hembusan membawa cerita baru,
Dalam perjalanan yang tak pernah berhenti.

Awan:
Aku melihat dunia dengan mata yang lembut,
Mengamati keindahan yang terkandung dalam setiap sudut,
Tapi kadang aku merasa sendiri di langit biru,
Tanpa tetesan hujan atau cahaya mentari.

Angin:
Wahai awan, janganlah merasa sendiri,
Kita berbagi langit yang sama,
Setiap percikan hujan dan setiap sinar matahari,
Menciptakan keajaiban yang tak terungkap.


Awan:
Terima kasih, angin, telah mengingatkanku,
Bahwa dalam kesendirianku, aku tidaklah sendiri,
Kita berdua, bagian dari alam yang indah,
Percakapan kita akan abadi, di langit yang luas ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun