Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Karena Takut Ditolak (Seri Rayuan Rayu Merayu #2)

15 Maret 2023   19:54 Diperbarui: 15 Maret 2023   20:00 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena Takut Ditolak (Seri Rayuan Rayu Merayu #2)

Jika suka kenapa tak bilang
Tak tahu mana mungkin Sayang
Diapun bebas menghilang
Karena takut ditolak, hati meradang

Tak ada kesempatan kedua
Tak terulang, hanya sekali saja
Cinta remaja jaman behaula.
Tak kenal media sosial, apa lagi wa.

Yang ditunggu perempuanmu
Laki laki yang berani bicara
Berani bilang itu hebat.
Gentelmen! Kesatria kok membisu.
Belum ditolak kok sok tahu.

Baca juga: Rayuan Rayu Merayu

Karena takut ditolak.
Ragu ragu ini rugikan diri sendiri.
Belum action, kok sudah takut.
Jika penting kenapa disimpan sendiri.
Karena tak ada model cinta, tanpa diungkap.

Ditolak perempuanmu itu diuji.
Masak laki laki mudah menyerah.
Perempuanmu butuh lelaki tangguh.
Bukan sekali ditolak, langsung lunglai.
Calon kepala Rumah tangga harus hebat.
Harus bertanggung jawab. Berani. Terdepan.

Tunjukan perjuanganmu. Tulus cintamu. Memang tak semua lihai Rayuan Rayu Merayu. Tapi jangan tebar pesona, rayuan gombal. Jangan. Kau dipilih, karena jejakmu baik. Terbaik dari yang paling baik.

Tabu memilih penipu. Yang tebar janji janji palsu. Terpilih karena tulus berjuang tanpa ragu. Nyata bukan ilusi halu yang semu.

Karena Takut Ditolak. Kenapa harus takut ditolak?
Padahal engkau diuji. Padahal engkau...
Calon pemimpin keluarga.
Calon Imam Dunia akhirat.
Pasti Perempuanmu, ingin Yang Hebat.
Berjuang penuh semangat.

De Huize Tilapia, 15 Maret 2023
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri Rayuan Rayu Merayu 2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun